[Kuliner] Es Sirop Bojong Tasikmalaya

Datanglah ke Tasikmalaya, dan coba tanya ke warga yang anda jumpai, Es sirop apa yang paling terkenal di Tasikmalaya? Jangan heran kalau mayoritas jawaban mungkin akan merujuk pada satu nama : Es Sirop Bojong. Mengapa begitu?


Bersama Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya (KWKT), kali ini (Minggu, 18 Mei 2014) saya meluncur ke lokasi es sirop legendaris ini. Tidak ada yang protes saat sehari sebelumnya target hunting ini digulirkan dalam perbincangan grup. Sirop Bojong memang sangat layak dikunjungi. Tidak saja karena nama besarnya, tapi karena rasa memang tidak pernah bohong. Haiiss .. berasa jargon iklan kecap.


Es Sirop Bojong Tampak Depan
Untuk ukuran sebuah lokasi kuliner, Sirop Bojong berada di luar kebiasaan. Berada di lokasi yang jauh dari keramaian, dan bahkan tidak dilalui kendaraan umum. Meski tidak terlalu jauh dari pusat kota, mencapai tempat ini mau tidak mau harus menggunakan kendaraan pribadi, karena cukup jauh dari perlintasan kendaraan umum kalau harus berjalan kaki. Meskipun begitu, saya tidak perlu sangsi dengan pengunjungnya. Sirop Bojong sudah memiliki pelanggan tersendiri, sehingga deretan mobil dan motor sudah memenuhi area parkir ketika kami datang. Bahkan pengunjung seolah tidak pernah berhenti datang dan pergi saat kami berada di sana.

Ibu Momoh saat diwawancara tim KWKT
Adalah Ibu Momoh, perempuan yang berada di belakang kesuksesan nama Es Sirop Bojong. Tidak tanggung-tanggung, beliau merintis usahanya sejak tahun 1972! Bermodalkan keinginan untuk membuat es sirop yang berbeda dibandingkan yang dijual ayahnya yang hanya berupa sirop dicampur es saja, Ibu Momoh berinisiatif menambahkan potongan buah-buahan ke dalamnya. Tidak hanya itu, seiring waktu beliau menambahkan kreasi lain dengan menambahkan unsur cita rasa lainnya, seperti tape ketan, kelapa muda dan lain-lain.

“Saya selalu berusaha mengikuti keinginan dan kepuasan pembeli,” cerita Ibu Momoh saat ditanya rahasianya membuat segelas es sirop yang nikmat. Beliau tidak pernah bosan berkreasi, termasuk saat mengamati banyak pembeli yang tidak pernah menghabiskan kolang-kaling yang ada dalam sajian siropnya. Pengamatan sederhana itu membuatnya mengambil keputusan untuk tidak lagi memasukan kolang-kaling ke dalam campuran siropnya sampai sekarang. Menambahkan sesuatu yang tidak disukai pembelinya tentu sesuatu yang mubazir, kan?

Lokasi di dalam Warung
Es Sirop Bojong pertama kali berlokasi di rumah Ibu Momoh di belakang Aspol (Asrama Polisi) Bojong. Ketika usahanya mulai banyak dikenal dan diburu masyarakat Tasikmalaya, Ibu Momoh mengontrak rumah sekaligus tempat usahanya di Jalan Bojong Tengah pada tahun 1984. Usahanya yang semakin pesat pada akhirnya memungkinkan beliau membeli lahan dan membangun rumah dan tempat usaha baru di Jalan Ampera Barat no. 207 Tasikmalaya pada tahun 1991. Meskipun sudah bukan di wilayah Bojong lagi, trademark Es Sirop Bojong tetap dipertahankannya.

Es sirop dengan campuran potongan buah-buahan (es campur/es buah) mungkin sudah banyak ditemukan di seluruh penjuru kota. Tetapi, di Tasikmalaya mungkin Ibu Momoh yang pertama kali memulainya. Meski pesaing dan followernya sudah sedemikian banyak, Es Sirop Bojong tetap hadir dengan ciri khasnya tersendiri.  Ketika ditanyakan apa yang membedakan es siropnya dengan es sirop lainnya, Ibu Momoh malah kebingungan dan berulang kali mengatakan ‘tidak tahu’. Beliau tidak pernah ingin tahu apa yang disajikan oleh penjual sirop serupa. Hanya saja beliau akhirnya mengatakan, “mungkin karena saya menggunakan santan (ketimbang susu kental manis).”

4 variasi rasa sirop
Aha! Itu dia yang akhirnya menguak salah satu rahasia kelezatan Es Sirop Bojong. Di beberapa tempat, saya memang seringkali menemukan campuran susu kental manis alih-alih santan pada sajian sirop atau es campur. Tetapi, Ibu Momoh sudah menggunakan campuran santan sejak pertama kali mengelola usaha ini, dan itu terbukti menjadi salah satu rahasia kenikmatannya.

Dilihat dari sajian dan penampakannya, tidak terlihat ada sesuatu yang istimewa dari Es Sirop Bojong ini. Selain air sirop dan santan, pelengkap lainnya adalah potongan nangka, nenas, kelapa muda, alpukat, tape ketan hitam, cincau hitam, dan sebiji durian. Disajikan dalam gelas bening tinggi dan bukan mangkuk. Tetapi, ketika sudah mencicipi rasanya, baru terasa ada sesuatu yang istimewa. Setidaknya itu penilaian saya, karena selera toh berbeda-beda.

Ada yang tidak diketahui oleh sebagian besar pengunjung  Es Sirop Bojong, yaitu tentang adanya 4 cita rasa berbeda dari jenis sirop yang disajikan. Biasanya hanya pelanggan setia yang sudah mengetahui ini. Ibu Momoh menyediakan 4 variasi manis yang berbeda, yaitu sirop yang terbuat dari gula pasir (bening), gula pasir plus pewarna merah, gula kawung (aren), dan gula asam. Kalau pembeli tidak menyebutkan permintaan khusus, maka akan diberikan es sirop dengan pemanis gula pasir plus pewarna merah.

Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya bersama Ibu Momoh (foto @saidalzou)
Datanglah pada hari-hari libur besar dan kita bakalan tahu bagaimana tempat ini diserbu pelanggannya. Warga Tasikmalaya yang sudah merantau ke luar kota biasanya akan menyerbu pada saat liburan seperti itu.   Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ibu Momoh sudah menyiapkan nomor antrian dan mempekerjakan tidak kurang dari 10 orang karyawannya. Tentu tidak mudah untuk mendapatkan pelanggan loyal seperti ini. Kerja keras menjadi modal utama agar usaha yang dirintis terus berkembang dan kemudian bertahan.

Keterkenalan Es Sirop Bojong menciptakan banyak pengikut yang latah menggunakan nama ‘Es Sirop Bojong’ sebagai daya tariknya. Ibu Momoh hanya tersenyum saat disinggung hal tersebut. Sejauh ini beliau hanya membuka 2 cabang saja, yaitu di Foodcourt Yogya Toserba dan Foodcourt Samudera Toserba. Selain itu, beliau tidak ada kaitannya dengan Es Sirop Bojong lainnya. 

Makanan pendamping sirop
Datang ke sana hanya untuk minum sirop atau es campur saja? Jangan khawatir, karena kalau memang lapar, ada menu siomay sebagai pelengkap nongkrong kamu di sana. So, mau nyoba salah satu kuliner legendaris di Tasikmalaya? Silakan mampir.

Es Sirop Bojong Ibu Momoh
Pusat : Jl. Ampera Barat no. 207 Tasikmalaya
Cabang 1 : Foodcourt Yogya Toserba
Cabang 2 : Foodcourt Samudera Toserba

Harga
Es Campur Duren – Rp. 12.000,-
Es Campur tanpa Duren – Rp. 10.000,-
Siomay – Rp. 2.000,- per buah

Jadwal Buka
Setiap hari

Komentar

Nathalia Diana Pitaloka mengatakan…
Slurp... Tampak seger banget nih, Kang...
Unknown mengatakan…
Huuuaaa keren Omma...
Kapan ya Af bisa nulis kek gini. :)
Iwok mengatakan…
@lia - seger banget Li. ayo main ke tasik! :)
@afril - reportase Af pasti bisa lebih keren. ayo bikiin:)
Beby mengatakan…
Buka postingan ini tepat menjelang jam makan siang, mana panas, laper. Liat makanan pendampingnya bikin makin laper, Kang...
Iwok mengatakan…
Beby, ayo, ayo sini main ke Tasik :D
vimax asli mengatakan…
bikin ngiler aja gan, cocok saat siang2 yang panas

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?