Bingung

Sebuah naskah minta direvisi dengan segera, karena harus segera masuk proses selanjutnya. Mba editor yang baik sudah ngasih clue untuk perubahan ini, dan gw dengan suka cita menerimanya. Tapi Oow ... begitu sudah jalan, malah banyak ide yang berseliweran.

"Gimana kalau dijadiin begini ya?"
"Eh, kalau digituin kayaknya seru juga."
"Weits, dibeginiin kayaknya lebih seru!"

Aduuuuuuuh ... malah jadi pusing sendiri. Beberapa kali gw harus menghapus, mengetik, dan menghapus lagi. Semua ide itu saling bertabrakan. Gw pun hilang konsentrasi. Ending yang sudah disusun berantakan lagi karena gw coba otak-atik lagi bagian tengah. Ketika mentok menjelang ending, tiba-tiba gw iseng naik lagi ke atas, dan merubah alur. Berantakan lagi sampe bawah.

Hiks ... gw sampe bingung sendiri dengan alur mana yang sekarang lagi ditulis. Pas dibaca ulang .. huwaaaaa ... nggak nyambung. Dedlen di depan mata. Tolooooong ...!

//konsen wok, konsen!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?