Pulau Huntu : Behind The Scene

Naskah Suster Nengok baru aja rampung (dengan dua kali revisi), dan gw baru aja narik nafas lega karena bisa mberesin dengan tuntas, ketika si mbak editor ngasih tugas lagi : “lanjut lagi ya, kali ini dengan judul Pulau Huntu.”

Whuaaaaaa … lagi?

Dan iwok adalah iwok, yang nggak mau peluang hilang begitu saja. hehehe … (dasar!) selama ada waktu, dan gw ngerasa mampu, sikaaaaaat … meski kemudian bingung sendiri. Lah, sekarang mau nulis apalagi? Judul memang sudah dikasih, tapi isinya tentang apa? Jujur aja, belum terbersit sedikit pun ide cerita yang harus ditulis. Blank!

Akhirnya gw mulai nyoba dengan nyari karakter dulu. Sapa tahu kan setelah nemu tokohnya seperti apa, bayangan cerita juga bisa ketemu? Akhirnya pikiran gw langsung tertuju pada Akuy, Yonk, dan Dennis, tiga sobat gw jaman kuliah dulu. Seru juga kayaknya kalo menjadikan mereka bulan-bulanan cerita gw. Apalagi mereka punya karakter masing-masing yang totally beda. Sip, cerita pun mulai ditulis.

Weits, apa mereka nggak bakalan protes kalo gw karakter mereka gw perbuas dan diancurin disini? Jadilah gw kirim SMS ke mereka bertiga :

“Gw mo pake kalian sebagai tokoh-tokoh di novel gw terbaru. Hope you don’t mind, soalnya gw mo ancurin tokoh kalian!”

Akuy menjawab dengan pedenya : “Waaaaaa .. pasti bakalan best seller kalo ada nama gw-nya. gw order bukunya 10 ya, mo dibagiin ke sodara!”

Dennis replied sok kalem (padahal seneng juga) : “Be my guest. Terserahlah mau diapain. Good luck bro!”

Yonk nggak ada reply. Pasti nggak punya pulsa! Hehehe … dia nggak tahu kalo tokoh dia paling gw ancurin disini. Hahaha … mampus kamu Yonk!

Nah, ijin sudah dikantongi, semangat pun berkobar kembali. And the story goes … sampe tamat dalam tempo tiga minggu. Tau kenapa, mungkin gara-gara gw udah kenal betul karakter tokohnya, nulis PH ini akhirnya ngalir banget. Joke-joke garing dan konyol selama kuliah dulu tumplek semua di buku ini, dan hasilnya lebih fresh dan orisinil. Hehehe … gaya amat ya? Kepedean nih. Langsung lolos tanpa revisi! Horeeeeeey.

Yang bikin gw puas, gw bisa menghancurkan kharisma ketiga tokoh utama ini semau gw! Hahaha … rasain! Kesannya kok gw dendam banget ya sama ketiga sobat gw ini? Hihihi … nggak juga, gw sih seneng aja bisa menjungkirbalikkan pikiran mereka yang pastinya lagi mikir : “pasti gw jadi tokoh jagoan yang ganteng dan flamboyan.” Hahaha … maaaaaaaf … nggak ada tokoh-tokoh seperti itu di buku ini. Yang ada Cuma tiga tokoh oon yang kebingungan dan desperado gara-gara terdampar di sebuah pulau kosong yang menyeramkan.

Beda sama Suster Nengok yang menebarkan teror horor sepanjang cerita (iya gitu?), di Pulau Huntu ada unsur petualangannya juga. Jadi selain horor, komedi, ada plus petualangannya juga. Hayaaaaa … jadinya gimana? Tunggu aja tanggal terbitnya ya? Awal April katanya sih udah beredar.

Sinopsis :

Liburan menyenangkan yang semula dibayangkan berubah total ketika perahu yang ditumpangi Akuy, Yonk dan Dennis terhempas badai ke sebuah pulau kecil. Menurut Mang Dira, tukang perahu yang mengantar mereka, pulau ini dibiarkan tidak terusik karena belakangan ini semakin menunjukkan keseramannya. Teror huntu akan menyerang bagi siapa saja yang berani menginjakkan kakinya disana.

Sebuah huntu (Gigi dalam bahasa Sunda) tergeletak di pangkuan Mang Dira, sesaat setelah dia terbangun dari tidur di hari pertama mereka terdampar. Mang Dira panik, karena huntu itu menandakan bahwa dia sudah ditandai sebagai korban mangsa bagi si penghuni pulau. Hari itu Mang Dira menghilang!

Ketika esok harinya giliran Dennis yang memperoleh huntu, yang hilang malah Yonk! Kok bisa salah sasaran? Bego juga tuh hantu! Kehilangan Yonk menumbuhkan rasa keberanian (dan ketakutan) Akuy dan Dennis untuk menemukan Yonk hidup ataupun mati, dengan resiko apapun!

Keren banget ya sinopsisnya? Hihihi … sengaja, biar pada tertarik beli! :p

Komentar

Pritha Khalida mengatakan…
Kira2 jiwa penakut Mas Iwok masih ada gak ya seudah nulis dua buku horor, hihihi!
Handal emang kompor yang satu ini. Congrats yah!
Ippen mengatakan…
Wah.. mas iwok.. emang hebaaaaaat.. salut deh buat mas iwok.. produktif banget.. heuhueu jadi makin sering ketemu ama temen2nya suster N yah mas? :P
eCHo CoLaTE mengatakan…
aduh.aku jd ragu membeli pulau huntu karna kecew dgn suster N en suster nengok yg halaman na ada yg tak lengkap.

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?