Dapet Jodoh Lagi

Bener kata orang, sebuah naskah ditolak mungkin karena belum berjodoh saja. Meski banyak faktor yang memengaruhi penolakan tersebut, intinya tetap saja BELUM BERJODOH dengan penerbit tersebut.

Sebuah naskah teenlit yang gw tulis dengan konsentrasi penuh, full pemikiran matang, dan outline yang lengkap, ternyata ditolak sebuah penerbit besar. Itu adalah naskah novel remaja kedua yang gw tulis setelah LINDANIEL. Jauh sebelum gw nulis Suster Nengok, Pulau Huntu, maupun TIKIL. Gara-gara penolakan itu gw sempet down. Ah, gw emang nggak cocok nulis novel kali. Pikir gw sih begitu. Buktinya setelah gw mati-matian nulis naskah ini (dan ngerasa sangat optimis diterima di penerbit besar itu), ternyata ditolak setelah menunggu berbulan-bulan lamanya.

Naskah itu akhirnya dipendam saja. Print-outnya yang dikembalikan penerbit pun menghuni rak terbawah. Rasanya penolakan itu cukup membuktikan bahwa gw nggak cocok nulis teelit berjenis romance. Entah berapa lama naskah itu mengendap. Yang jelas, naskah itu ditulis akhir tahun 2006. Dan gw pun asyik beralih ke komedi setelah itu (selain nulis naskah buat anak-anak). Respon novel komedi gw yang cukup bagus membuat gw belum kepikiran lagi nulis novel romance teenlit.

Baru-baru ini gw nyadar lagi kalo naskah itu belum bertuan. Rasanya sayang banget naskah yang ditulis tiap malem itu hanya teronggok begitu saja. Bukankah begitu banyak penerbit yang bisa saja membutuhkannya? Iseng baca-baca ulang, ternyata gw masih suka sama alurnya. Ngerasa asyik aja bacanya. Perasaan, nggak jelek-jelek amat kok. Ceritanya cukup beda dengan teenlit sejenis. Dalam arti, nggak begitu pasaran. So, meluncurlah naskah itu ke sebuah penerbit di Jakarta. Ternyata gw salah sasaran. Penerbit itu cukup religius, dan gw nekat masukin ke sana (hanya karena kenal dengan editornya). Ditolak? ya iyalaaaaaah ... hehehe.

Nggak kapok. Gw harus mencarikan jodoh buat naskah ini. So, meluncurlah lagi naskah ini ke sebuah penerbit. Ealaaaaaah ... dapat kabar kalo penerbit ini lagi konsen di buku pelajaran. Nggak ada kesempatan diseleksi nih. So, tarik lagiiiiiiii ... sempet bete, dan bermaksud mengendapkan kembali naskah ini ke rak terbawah. Tapi sebuah novel baru yang gw lihat di Gramedia menarik perhatian gw. Gw liat penerbitnya, dan catat! Ke sanalah naskah ini kemudian meluncur.

Hari ini, dua minggu berselang setelah naskah itu dikirim, sebuah email masuk. Mereka tertarik untuk menerbitkannya. Alhamdulillah ....

Rasanya senang melihat naskah itu sudah mendapatkan jodohnya. Semoga proses penerbitannya lancar. Amiiiiiiiiin.

image from www.gettyimages.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?