Pada dasarnya, menanam bunga dengan sistem konvensional (media tanah) maupun sistem hidroponik sama saja. Bedanya hanya di metan (media tanam) yang digunakan dan juga sistem pemupukan yang dibutuhkan. Apabila menggunakan media tanah, terkadang dibutuhkan pupuk agar tanaman tumbuh subur. Di suatu daerah, tanah yang ada mungkin tidak sesubur tanah di daerah lain, sehingga dibutuhkan tambahan pupuk agar tanaman tumbuh dengan baik. Di daerah lain, tanahnya mungkin sudah cukup mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga tanpa pupuk pun tanaman bisa tumbuh dengan subur.
|
Petunia Frost Mix yang saya tanam dengan sistem hidroponik |
Dalam sistem hidroponik, unsur hara terpenuhi dengan adanya nutrisi pengganti, biasanya dinamakan dengan istilah AB Mix. Melalui nutrisi inilah kebutuhan unsur hara tanaman dapat dipenuhi, meskipun ditanam tidak menggunakan tanah.
|
Deretan Morning Glory yang saya tanam dengan sistem hidroponik wick |
Apa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik? Tidak perlu repot menyiram! Hehehe. Selama cairan nutrisi masih tersedia cukup, kita tidak perlu repot-repot setiap harinya. Sistem ini sangat cocok untuk mereka yang sering bepergian ke luar kota, atau bahkan saat ditinggal mudik berhari-hari. Jadi, tidak perlu was-was tanaman akan kekeringan.
|
Morning Glory Misty Blue Petal, hidroponik wick |
Bahan apa saja yang dibutuhkan?
- Rockwool, atau
- Sekam bakar
- Cocopeat (sabut kelapa yang dihancurkan)
- Pot ukuran minimal 10cm
- Kain Flanel (bisa dibeli toko alat jahit atau pernak-pernik kerajinan tangan). Mengapa harus kain flanel? karena kain ini sangat mudah menyerap dan menyimpan air.
- Boks yang lebih besar sebagai penampung air nutrisi. Saya biasanya menggunakan boks bekas es krim ukuran 5 atau 8 liter. Kalau tidak ada bisa menggunakan ember atau media lain yang cocok.
Langkah 1 – Semai Benih
- Semai benih bunga menggunakan rockwool. Bingung cara menyemai dengan rockwool? Coba ikuti petunjuknya pada tulisan saya sebelumnya di sini.
- Kalau tidak ada rockwool, bisa juga disemai pada media campuran sekam bakar dan cocopeat (sebaco).
- Cara menyemai sama saja dengan menggunakan media tanah biasa. Ikuti petunjuk pada kemasan benih yang biasanya disertakan dari seller masing-masing.
- Tunggu sampai semaian minimal sudah berdaun 4 (sudah keluar daun sejati).
|
Seed bunga yang baru beberapa hari sprout |
Langkah 2 – Mempersiapkan Media (apabila semaian sudah siap dipindahkan)
- Siapkan pot.
- Berikan sumbu kain flanel di bagian bawahnya. (lihat gambar)
- Lubangi tutup atas boks plastik sesuai ukuran pot. Untuk melubangi bisa menggunakan cutter yang sudah dipanaskan.
- Isi pot dengan campuran sekam bakar dan cocopeat. Basahi secukupnya dan air tidak menggenang.
|
Akar akan bergerak sendiri ke bawah mencari pasokan nutrisi seiring pertumbuhannya |
Langkah 3 – Menyiapkan Cairan Nutrisi
- Siapkan nutrisi AB Mix bunga (kalau tidak ada, bisa menggunakan nutrisi daun/sayur) yang bisa dibeli online.
- Larutkan serbuk nutrisi sesuai panduan yang tertera pada kemasan.
- Masukan 1 liter air ke dalam boks nutrisi. Campurkan dengan larutan nutrisi A sebanyak 5 ml, dan larutan nutrisi B sebanyak 5 ml. Aduk rata. Untuk boks es krim ukuran 8 liter, biasanya membutuhkan 4 liter air (setengah boks). Jadi, nutrisinya membutuhkan 4 kali takaran; Larutan A 20 ml, larutan B 20 ml, air 4 liter.
- Untuk pengukuran larutan nutrisi, petani hidroponik menggunakan sebuah alat yang dinamakan TDS meter. Untuk pemula, bisa menggunakan takaran standar seperti cara yang disebutkan di atas.
|
Untuk yang punya TDS meter, acuan ini bisa digunakan untuk hasil maksimal. Untuk yang tidak punya, bisa pakai takaran nutrisi seperti saya sebutkan di atas. (sumber foto : http://www.homehydrosystems.com) |
Langkah 4 – Memindahkan Tanaman
- Pindahkan tanaman muda dari persemaian ke pot bersumbu yang sudah disediakan. Gunakan sendok agar tanaman terangkat beserta sedikit media tanamnya.
- Letakkan pot di atas boks berisi cairan nutrisi.
- Selesai.
Catatan :
- Semakin besar, akar tanaman akan mencari sumber nutrisi sendiri. Akar akan menjuntai ke bawah melalui sumbu flanel yang ada.
- Apabila cairan nutrisi berkurang atau habis, buat larutan yang sama dengan cara di atas.
- Tanaman tetap membutuhkan cahaya matahari, jadi tempatkan pot di area yang terkena sinar matahari sesuai kebutuhan tanaman masing-masing.
- Saya bukan ahli tanaman maupun ahli hidroponik. Catatan ini dituliskan berdasarkan pengalaman saja. Mohon koreksinya kalau ada yang kurang pas.
Komentar
Hahaha ... senang kalau racun ternyata bekerja dengan baik. wkwkwk. Sebenarnya pot 10cm hanya sebagai penopang saja kok, karena akarnya kan bergerak bebas di bawah. Nanti bisa kelihatan akarnya berjuntaian menyentuh air nutrisi kalau tanaman sudah besar.
Oya, boks nutrisinya ngga perlu ukuran 8 liter kok. Kalau ada bisa yang lebih kecil. Tapi, tentunya harus rajin dicek karena larutan nutrisinya nggak sebanyak di boks 8 liter kan? :D
Petunia ditanam di tempat yang kena sinar matahari kok, bisa full day maupun setengah hari seperti di temoat saya :)
Betul mba, kalau tanaman membesar, takaran nutrisinya juga perlu ditambah. Bisa naik 1 ml per minggu. Sebaiknya sih memiliki TDS meter ya, agar bisa diukur sesuai tabel di atas.
Soalnya disini rata2 untuk sayur , kirain bunga ga bisa / gak di anjurkan 😂😂 thanks yaaaa