Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Gambar
Dua minggu lalu (11 November 2015), si Bocil (Anggora, 10-11 bulan) menunjukkan gejala-gejala sakit. Saya menganggapnya biasa saat dia seringkali muntah bulu (hairball). Berdasarkan informasi yang saya peroleh di internet, hal yang wajar kucing memuntahkan bulu yang tertelan dan menggumpal menyumbat kerongkongan. Tetapi, saya mulai menganggapnya tidak biasa saat muntahnya jadi rutin setiap hari. Tidak hanya bulu yang keluar, tetapi juga cairan dan makanan yang sudah tertelan. Terlebih saat kotorannya kemudian menjadi lembek dan encer. Bocil sebelum sakit  Apakah karena saya baru saja mengganti makanannya? Sudah sejak awal November saya mencoba mengalihkan makanan si Bocil dari merk Blackwood ke Proplan. Bukan karena Blackwood tidak bagus (menurut referensi, Blackwood kandungannya justru lebih bagus karena tidak mengandung grain), tetapi karena merk ini jarang sekali terdapat di petshop di kota saya. Hanya ada 1 petshop yang menjual Blackwood, dan itupun saya takut mereka tidak ak

Menyusuri Jejak Konferensi Asia Afrika

Gambar
Mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) jadi salah satu tujuan liburan di Bandung kali ini. Meskipun sudah seringkali melewati museum ini (bahkan foto-foto di luarnya), belum sekalipun kami menyempatkan diri untuk masuk. Kali ini, sudah saatnya anak-anak tahu tentang kekayaan sejarah negeri ini. Konferensi Asia Afrika akan banyak ditemukan dalam mata pelajaran mereka di sekolah, dan alangkah baiknya kalau mereka mengetahui lebih banyak dari sumber aslinya. Gedung Merdeka (foto by. infobdg.com) Museum Asia Afrika berlokasi di Jalan Asia Afrika, tepat sebelum alun-alun dan Mesjid Agung Bandung. Dari nama jalannya saja sudah ketahuan kalau di tempat inilah ajang pertemuan para petinggi negara-negara Asia dan Afrika berlangsung pada tahu 1955 dulu. Sebagai jalan utama di Kota Bandung, nama Asia Afrika sangat layak disematkan, karena konferensi inilah nama Kota Bandung (dan Indonesia) mencuat di seluruh penjuru dunia. Gedung Merdeka (di mana Museum Asia Afrika menjadi s

Floating Market Lembang

Gambar
Akhirnya bisa jalan-jalan juga ke Floating Market Lembang. Setelah selama ini Cuma bisa mupeng setiap kali melihat postingan foto teman-teman di sosmed, kali ini saya menggiring anak-anak untuk berkunjung. Kebetulan sedang ada acara di Bandung, jadi sekalian saja Floating Market dijadikan target utama kunjungan. Jalan-jalan ke tempat lain jadi bonus saja, kalau masih ada waktu. Hehehe. Pukul 7.15 pagi, kami sudah bersiap bersangkat. Karena menginap di Buah Batu yang jaraknya lumayan jauh menuju Lembang, kami tidak ingin terperangkap dalam kemacetan pagi. Sudah pada tahu dong kalau arah menuju Lembang jadi langganan macet? Tidak siang tidak malam, apalagi weekend seperti kemarin, kemacetan selalu mengular panjang. Semakin pagi sampai di lokasi tentu lebih baik. Biar tidak terlalu panas juga. Untuk menghindari kepadatan yang mungkin terjadi di dalam kota, saya masuk tol dan keluar di gerbang Pasteur. Dari sana sengaja mengambil rute arah Sukajadi (Universitas Maranatha) sehi

Menggali Peluang Usaha Melalui Pulsa

Gambar
Hari gini, siapa sih yang tidak memiliki gadget ? Saat teknologi sudah melesat cepat, siapa sih yang masih belum kenal internet? Sudah menjadi pemandangan umum kalau gadget sudah menjadi gaya hidup masyarakat belakangan ini. Di mana pun dan kapan pun, kita sudah terbiasa melihat orang-orang yang tak bisa lepas lagi dari gadget -nya; di jalanan, kendaraan umum, pusat perbelanjaan, kantor, bahkan sekolah-sekolah, setiap orang terlihat asyik dengan gadget , khususnya ponsel. Ponsel, sudah menjadi bagian sarana kerja (dokpri) Ya, ponsel tidak lagi sekadar alat komunikasi saja pada saat ini. Terlebih, ponsel dengan segala fasilitas di dalamnya, sudah berubah menjadi media sosial sekaligus media informasi yang sangat lengkap. Terlepas dari pro dan kontra terhadap keberadaan ponsel, tidak dimungkiri kalau benda yang satu ini sudah menjadi penghubung dengan dunia luar. Apapun yang kita cari dan butuhkan bisa ditemukan dalam satu klik saja. Indonesia adalah negara dengan jumlah pend

Rujak Honje Mulai Melanglang Buana

Gambar
Siapa tidak mengenal rujak? Sajian sederhana yang terdiri dari potongan aneka buah dan sambal ulek ini bisa dibuat oleh siapa saja. Bahan-bahannya pun tidak perlu mahal dan sulit dicari. Berbekal satu atau dua jenis buah saja, sepiring rujak sudah bisa tersedia. Tentu harus dilengkapi dengan bumbunya juga. Tetapi, itu pun tidak sulit. Segenggam kacang tanah goreng/sangray, gula merah, garam, asam jawa, kencur, dan cabe rawit, diulek jadi satu. Bumbu rujak pun bisa tersedia dengan cepat. Nikmat, dan tentu saja bernutrisi. Siapa yang meragukan nutrisi yang terkandung dalam buah-buahan? Tidak ada, kan? Foto by Lisan/kulinertasik.com Rujak adalah sajian yang mudah sekali dijumpai. Tidak perlu merujuk ke suatu daerah tertentu, karena di daerah mana pun, rujak seringkali bisa ditemui, meski mungkin dengan sajian yang sedikit berbeda. Yang membedakan biasanya hanya dalam bentuk bumbu rujaknya. Ada yang biasa menggunakan kacang tanah, ada juga yang tidak. Ada yang memilih menggunakan ke

Setelah Nias, Apakah Batam?

Gambar
Pulau Nias . Dulu, saya mengenal pulau ini dari selembar rupiah pecahan seribu. Ya, gambar atraksi Lompat Batu, ciri khas masyarakat Nias , tertera di sana dan mengingatkan saya terhadap sebuah warisan budaya yang luar biasa. Nias berada di ujung barat Sumatera Utara. Untuk mencapai ke sana, rute yang harus dilakukan tentu saja melalui Medan. Sebagai kota besar di tanah air, tidak sulit mencari penerbangan ke Medan. Hampir seluruh maskapai terbang menuju bandara Kualanamu. Dari Jakarta, saya menggunakan Lion Air . Untuk maskapai  ini saja, setiap harinya tidak kurang dari 15 jadwal penerbangan menuju Medan. Belum lagi maskapai lainnya seperti Garuda Indonesia , Citilink , Air Asia , Sriwijaya Air , Batik Air , dan lain-lain. Dari Kualanamu Medan, saat itu hanya ada dua maskapai yang terbang menuju Bandara Binaka, Gunung Sitoli Nias. Tetapi, setelah kemarin ngecek Airpaz.com , ternyata sudah ada Garuda pula yang terbang ke sana. Asyik! Untuk kemudahan, sebaiknya memesan tiket l

[Behind The Book] Me Love EXO

Gambar
Penerbit : Nourabooks - Rp. 29.000,- Saat mendapatkan tawaran untuk menulis duet dengan anak saya, Abith (12 tahun), saya langsung bilang; “Oke!”. Abith sudah terlihat bisa dan suka menulis. Beberapa tulisan pendeknya pernah dimuat di Majalah BOBO, Kompas Anak, dan Majalah Binar. Masalahnya, dia kadang masih sering malas-malasan. Beberapa draft tulisannya bahkan menggantung begitu saja, tanpa kejelasan kapan akan dibikin tamat. Sepertinya, belum ada pemicu ‘kenapa saya harus sering menulis?’. Beberapa kali ‘paksaan’ yang saya lakukan hanya berbuntut keterpaksaan dan wajah merengut saat dia akhirnya mau menulis beberapa paragraf dan kemudian berhenti kembali. Saya memang tidak ingin memaksakan sesuatu yang tidak disukai Abith. Kalau memang dia suka menulis, dia pasti akan melakukannya sendiri dengan suka cita—seperti yang dulu saya lakukan saat kecil. Mengingatkan untuk kembali menulis seringkali saya lakukan, tapi tidak lagi dengan paksaan. Apalagi setahun terakhir Abith suda

[Resensi] Misteri Gua Jepang : Melacak Jejak Rahasia Harta Karun

Gambar
Judul                           :  Misteri Gua Jepang Penulis                         :  Iwok Abqary Illustrator                    : Indra Bayu Penerbit                       :  Kiddo (Gramedia Grup) Tebal Buku                  :  v + 152 halaman Cetakan                       : Pertama, Juni 2015 ISBN                           :  978-979-91-0865-4 Memang beda ya, cerita anak yang ditulis oleh penulis kawakan. Kayak yang satu ini nih, Misteri Gua Jepang by Iwok Abqary. Ceritanya asyik, bahasanya enak, dan plotnya rapi. Novel ini merupakan rangkaian Seri Misteri Favorit yang di;uncurkan oleh Penerbit Kiddo. Beraroma detektif karena di dalamnya terdapat suatu misteri yang menarik untuk dipecahkan. Seruu.. Cerita diawali dengan kekesalan Adon karena rencana liburan ke Yogyakarta, batal. Ayah mengalihkan tujuan ke Pantai Pangandaran karena keinginan Kek Pardi. Kek Pardi adalah kakek jauh Adon yang tinggal bersama keluarga Adon. Kakek jauh itu maksudnya kakak dari kak

[Behind the Book] Misteri Gua Jepang

Gambar
Zaman kecil dulu, saya begitu tergila-gila dengan serial petualangannya Enid Blyton. Sebagian besar serial petualangan yang ditulisnya dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, pernah saya baca. Mulai dari Lima Sekawan, Sapta Siaga, Seri Petualangan, Pasukan Mau Tahu, Si Badung, Malory Towers, dan St. Claire. Semuanya seru, menegangkan, dan berhasil mengajak saya merasa ikut berpetualang di dalamnya. Dan yang sangat membekas, Enid Blyton berhasil mengajak saya untuk berimajinasi merangkai cerita petualangan sendiri. Ya, peran Enid dalam meracuni imajinasi saya sungguh luar biasa. Saya juga salah satu fans berat Trio Detektif-nya Alfred Hitchcock. Hampir seluruh judul serial ini pernah saya baca juga. Tidak heran kalau novel pertama yang saya tulis tidak lepas dari genre ini. 'Sandal Jepit Beda Warna' adalah novel petualangan/detektif cilik yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2006 oleh Darmizan. Setelah itu, berturut-turut Misteri Lemari Terkunci (Darmizan), Misteri Payung