Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

The Nine Lessons - Kevin Alan Milne

Gambar
Tidak salah kalau ada sebagian pria yang merasa lebih nyaman dengan status singel mereka ketimbang mengejar status pernikahan. Terlepas dari berbagai alasan yang tentu saja satu sama lain tidak akan sama, keputusan untuk menunda pernikahan banyak diambil para pria. Ketakutan akan tanggung jawab besar setelah menikah menjadi salah satu momok menakutkan bagi mereka. Bagaimana tidak, ada beban tambahan yang harus dipikirkan matang-matang; bagaimana dengan nasib istri dan anaknya kelak, apakah ia sanggup memberikan masa depan yang baik bagi mereka? Permasalahan ini pula yang diangkat oleh Kevin Alan Milne dalam novelnya The Nine Lessons, terbitan Qanita. Hanya saja, yang menjadi sentral cerita ini bukan tentang seorang pria yang takut akan pernikahan, melainkan ketakutan terhadap kehadiran seorang anak! Sejak awal pernikahan, Augusta Witte menolak untuk memiliki anak. Satu yang sangat mendasari penolakan kehadiran anak baginya adalah; Ia takut tidak bisa menjadi ayah yang baik! Bukan tan

Kaya Ragam Kain Indonesia

Gambar
Tidak bisa dipungkiri lagi kalau Indonesia memiliki ranah budaya yang luar biasa. Luasnya wilayahnya negara, beragamnya suku bangsa, bahasa, serta adat istiadat, sudah membuat tanah air ini begitu kaya. Kekayaan alam dan budaya yang sudah diakui oleh mancanegara inilah yang sudah seharusnya membuat kita bangga. Salah satu kebanggaan yang harus kita jaga adalah dalam bentuk warisan budaya berbentuk kain. Tidak bisa dipungkiri, beragamnya suku bangsa dan budaya di tanah air sudah mewariskan keragaman bahan sandang bagi kita. Pakaian dan kain yang digunakan penduduk di setiap daerah adalah bentuk nyata dari keragaman sandang itu. Bagaimanapun, tujuan dari penggunaan kain dan pakaian selain untuk menutupi bagian tubuh tertentu adalah untuk keindahan. Hal ini sudah berlangsung dari dulu meski tanpa pernah disadari. Penampilan seseorang akan ditunjang oleh pakaian yang dikenakannya. Karena itu, di daerah manapun, setiap kain yang diciptakan selalu menonjolkan unsur keindahan dibalik setiap

Terpikat Kain Ikat

Gambar
Suatu hari saya dikagetkan oleh sebuah kiriman paket yang sangat menarik. Sebuah kotak persegi panjang berpita cantik. Seorang sahabat di Jakarta mengirimkannya atas dasar persahabatan kami yang sudah terjalin selama ini. Ah, senangnya. Meski kami belum pernah bertemu muka, persahabatan ini sudah terasa begitu nyata. Sebuah persahabatan di dunia maya, yang insya Allah silaturahminya akan terasa sampai di dunia nyata. Rasa penasaran membuat saya sempat mengabaikan selembar kartu yang terjatuh dari dalam kotak. Perhatian saya lebih tertuju pada isi kotak tersebut yang kemudian saya angkat perlahan. Selembar kain cantik bermotif unik! Kainnya agak tebal dengan tekstur sedikit kasar. Di kedua ujung kainnya terdapat pintalan-pintalan (rumbai-rumbai) benang. Hmm ... kain untuk apakah ini? Sebuah selendang? Sepertinya terlalu lebar dan bahkan kurang panjang untuk dijadikan selendang. Kerudung? Hmm ... apakah mungkin sahabat tersebut ingin memberikan hadiah buat istri saya? Tapi kok hadiah b

Be Fashionable with Batik

Gambar
Saya tidak pernah membayangkan akan menyukai batik. Lebih detilnya, saya tidak pernah membayangkan akan memiliki koleksi baju batik, bahkan lebih dari satu! Bagaimana tidak, dulu saya hanya memiliki satu baju batik saja. Itupun sengaja dibeli untuk persiapan kalau ada undangan pernikahan saja. Bisa dibayangkan, setiap ada undangan pernikahan saya selalu mengenakan baju batik yang sama. Kalau saja saya di foto di setiap undangan pernikahan, lalu foto-foto itu dijajarkan, pasti yang berbeda hanya foto pengantinnya saja, karena penampilan saya pasti akan tetap sama. Perubahan terjadi pada saat batik begitu membumi di tanah air (dan hebatnya bahkan mendunia!) beberapa tahun terakhir. Rasanya ada perasaan rikuh melihat berita tentang batik melanglang buana. Rasanya ada perasaan kikuk melihat  batik wara-wiri di sekeliling saya. Ketika banyak orang (bahkan bangsa asing) terlihat begitu nyaman mengenakan batik, kenapa saya bahkan tidak pernah mencoba mengenakannya? Dulu saya selalu mengan

[Flash Fiction Anak] Tak! Tuk! Tak! Tuk!

Gambar
“Psst ... Diam!” desis Bobi. Tangannya menempel di bibir. Dia melirik ke arah Dian, adiknya, yang gemetar ketakutan. Keduanya meringkuk di sudut kamar. Sebuah lemari pakaian menghalangi badan mereka. Tak! Tuk! Tak! Tuk! Suara langkah kaki itu terdengar semakin dekat. Dian semakin mengkerut. Badannya menggigil. Bobi merangkulnya lebih rapat. Dengan cepat dia merapatkan kembali kain sarung, agar menutupi badan mereka berdua dengan sempurna. Tak! Tuk! Tak! Tuk! Langkah itu semakin mendekat. Bobi dan Dian menahan nafas dengan cemas. Langkah itu berhenti di dekat mereka. Sinar lampu kamar menyebarkan bayangan sosok itu, tepat ke arah mereka berdua. Dari balik sarung yang menyelimuti, Bobi dan Dian melihat jelas bayangan itu. Nafas mereka seolah terhenti. “KENA!!” “AAAAAA ...” Bobi dan Dian terloncat. “Ayah, kok tahu sih kita sembunyi di sini?”[] image taken from : sidewalklyrics.com

[Tips] Contoh Surat Pengantar ke Penerbit (Cover Letter)

Gambar
Sampai saat ini masih banyak yang penasaran, seperti apa sih contoh surat pengantar ke penerbit itu? Sebetulnya, tidak ada aturan baku mengenai surat pengantar atau cover letter ini. Setiap orang bisa membuatnya dengan format yang berbeda-beda. Yang harus diperhatikan, surat ini adalah pengantar kita untuk menyerahkan naskah bagi penerbit. Karena itu, jangan lupa untuk mencantumkan keterangan lengkap atau spesifikasi naskah tersebut. Hal ini menjadi penting agar sekretaris redaksi yang akan menerima naskah ini bisa segera memilahnya ke dalam kelompok yang tepat. Bisa kita bayangkan kalau naskah yang kita kirim tanpa surat pengantar yang jelas. Dengan kesibukan yang tinggi, bisa jadi Mba Sekred hanya akan melihat sekilas naskahnya, lalu mengelompokkannya ke dalam tumpukan yang salah. Setelah lama menunggu giliran review, ternyata pada saat giliran dibaca, editor yang bertugas akan berteriak; "Hey, naskah ini bukan termasuk ke dalam bagianku!" Huhuhu ... nyesek banget kan?

Blogilicious van Bandung – Semangat Baru!

Gambar
BlogiliciousVan Bandung adalah kota ke 6 yang dikunjungi tim idblognetwork.com dalam gelaran roadblog 2011. Sebelum ini, Blogilicious Roadblog 2011 sudah terlebih dahulu mengunjungi kota Surabaya, Makasar, Medan, Palembang, dan Jogjakarta. Setelah Bandung, Roadblog 2011 akan berakhir di Jakarta pada 25-26 Juni 2011. Dengan mengusung tagline ‘Blogging has never been tasted this good!’, Blogilicious seolah membuka angin segar dan warna baru dalam dunia blogging. Tidak tanggung-tanggung, tagline tambahan pun menyemarakan spanduk-spanduk di arena pelaksanaan blogilicious ini; ‘Ajang gaul ter-funky buat para blogger!’. Wohoho ... sebuah slogan yang sangat menyedot perhatian para blogger (dan pengunjung umum) yang datang. Benarkah blogilicious akan semenarik itu? Apa sih yang akan ditawarkan idblognetwork.com sehingga mereka begitu concern terhadap para blogger? Sejak awal didengungkan, sampai newsfeed Facebook dan timeline twitter saya kemudian dilengkapi oleh berita-ber

[Tips] Mengirimkan Naskah Novel ke Penerbit

Gambar
Ternyata, masih banyak yang sering kebingungan mengenai cara mengirimkan naskah ke penerbit. Sampai saat ini saya masih sering menerima pertanyaan tentang itu. Agar tidak perlu menjelaskan berulang, ada baiknya saya menuliskannya saja, sehingga kalau ada pertanyaan serupa saya bisa mengarahkannya ke postingan ini. Apa sih yang harus disiapkan pertama kali sebelum mengirimkan naskah? Yang harus diperhatikan pertama kali tentu saja naskah tersebut. Apakah naskah yang kita tulis sudah sesuai persyaratkan yang diminta oleh penerbit tersebut? Panjang halamannya sudah mencukupi batas minimal? Aturan penulisannya sudah disesuaikan? Biasanya, setiap penerbit memiliki aturan tersendiri. Satu sama lain bisa memiliki persyaratan dan aturan yang sama, bisa pula berbeda. Adapun standar umum penulisan naskah fiksi (apalagi fiksi remaja) yang banyak berlaku di penerbit adalah sebagai berikut : Panjang halaman : 100 - 150 halaman Ukuran kertas : A4 Jenis huruf (font) : Times New Roman Uk

[Segera Terbit] My Best Story

Gambar
  Segera hadir di Pesta Buku Jakarta, Juli 2011 Tunggu informasi terbit selengkapnya. Yang pasti, 10 penulis keren hadir di sini.

4 Bintang untuk Dog's Love

Tidak mudah untuk mendapatkan review bagus dari seorang Rinurbad . Saya tahu persis, referensinya tentang dunia buku begitu luas. Segala jenis buku sudah dilahapnya, membuat wawasannya tentang buku tidak diragukan lagi. Terkadang saya sering menjadikannya tempat bertanya tentang rekomendasi buku yang bagus dan atau kurang menarik. Ini menjadi salah satu acuan saya untuk membeli sebuah buku. Karena itu, sungguh sebuah kehormatan yang besar ketika Dog's Love mendapatkan 4 bintang dari standar 5. Huraaaay .... mudah-mudahan pembaca lainpun akan sependapat, dan bisa menikmati kisah yang saya tulis dan gulirkan dalam novel ini. Berikut adalah ulasan singkatnya yang saya kutip dari akun goodreads -nya : Saya lebih suka menggolongkan ini novel remaja, bukan buku gokil atau buku romance karena muatan kedua unsur itu tidak 'merajalela' dalam ceritanya. Humornya mengalir natural, romancenya juga ringan dan khas Kang Iwok: mengedepankan persahabatan. Kerapiannya patut diac

[Info] Bagaimana Caranya Menerbitkan Naskah di Gramedia Pustaka Utama?

Gambar
Kami selalu menerima naskah dari penulis untuk kami terbitkan, bila naskah tersebut kami nilai memenuhi standar penerbitan kami. Namun, maaf sekali, kami tidak bisa menerima naskah yang dikirimkan melalui e-mail, karena akan menyulitkan tim editor dalam melakukan penilaian naskah. Apabila Anda ingin menerbitkan naskah Anda, silakan kirimkan naskah tersebut ke alamat kami di PT Gramedia Pustaka Utama Gedung Kompas Gramedia Lantai 5 Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270 Cantumkan jenis naskah Anda di sudut kiri atas. Fiksi/Nonfiksi. Remaja/Dewasa. Dll. Untuk memudahkan proses seleksi/pengkategorian. Naskah yang dikirimkan harus dalam bentuk print out, lengkap (tidak hanya cuplikan naskah).Sertakan pula sinopsis cerita. Tebal naskah untuk novel 100-200 halaman. (Bisa lebih asal jangan berlebihan) Untuk buku anak, lengkapi dengan contoh ilustrasi. Konsep cerita (terutama untuk buku berseri). Jenis kertas yang digunakan bebas, asal mudah dan enak dibaca. Ukuran font 1

Kepincut Dog's Love

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim Hahahahaha…*ups!* hihihi….*sstt* kwkwkw…*tutup mulut.* hahahaha…*apaan sih?* Alhamdulillah, akhirnya selesai juga gue baca buku ini. Bukan karena novel ini tuuuebel, juga bukan karena ennegh  hingga gak selera baca. Tapi emang waktu gue yang harus dibagi-bagi banget.  ‘Dog’,  kata itu yang membuat gue tertarik banget sama buku ini. Udahan deh meskipun gak pakai kata ‘love’ gue juga tertarik kalau yang aroma binatang-binatang gitu. Gue gak bisa membayangkan isinya apa, tapi jelas ini bukan kayak fabelnya Beatrix potter. Maka, Bismillah ,mulai gue baca dari halaman ‘thanks!’ hahaha…baru baca kalimat pertama aja gue ikutan jejingkrakan, keingat sama note penulisnya bagaimana perjalanan buku ini. Sedep banget dah. Glutuk…glutuk..brak! what? Suara apa tuh? Suara itu bersumber dari Pondok Jayalah Selalu (PJS) tempat kos kusus cowok-cowok. Dido sedang menghindari tatapan Wita (cewek yang diam-diam ditaksirnya) hingga dia terpeleset dan jatuh dari la

[Celoteh Anak] Mobil Terbang

Gambar
Entah gimana asal muasalnya, tiba-tiba gw denger Rayya protes-protes sama cerita yang didongengkan Emaknya. Rayya : Ibu, Mobil ga bisya telbang! Iren : Tapi ini mobil ajaib. Rayya kayaknya nggak ngerti kata ajaib, dia ngotot kalo mobil nggak bisa terbang. "Mobil ga bisya telbang!" jeritnya berulang-ulang. *lagian gw masih heran, Iren cerita apa sih sampe ada mobil-mobil terbang begitu?* Iseng gw potong perdebatan itu. Gw : Memangnya yang bisa terbang apa, Dek? Rayya [dengan pedenya] : MOTOR! Lah?

[Celoteh Anak] Pelajaran Agama

Gambar
Seperti biasa, Abith selalu rame cerita pas gw pulang kerja. Cerita tentang pengalaman serunya di hari-hari pertamanya di SD lah. Dia kan lagi exciting banget dengan seragam putih merahnya. Kali ini dia cerita tentang pelajaran agama. Abith : "Ayah, agama di Indonesia ini ada 5!" Gw pura-pura kaget : "Oya?" Abith dengan senyum bangga : "Iya." gw : "Coba hitung satu-satu." Abith dengan semangat : "satu, dua, tiga, empat, lima!" Gw jadi bingung. Apa tadi gw salah nanya ya?

[Celoteh Anak] Tempat Ibadah

Gambar
Abith lagi UAS. Duile .. anak SD sekarang ya, baru kelas 1 SD aja udah kayak anak kuliahan. Pake ada istilah Ujian Akhir Semester aja. Yang gue inget, dulu istilahnya TPB (Tes Prestasi Belahar), atau THB (Tes Hasil Belajar). *Itu tahun berapa Om Iwoooook?* Namanya anak belom ngerti ujian, Abith ngadepin semuanya dengan santai. Pas diingetin besok mau ujian, dengan entengnya dia bilang; "Ah gampang Ayah, tinggal di cakra (silang) aja. Gue : "Tapi kan harus tahu jawabannya dulu!" Abith : "Ah gancil, cetek. Kakak kan pinter!" Deuuuh ... anak siapa sih ini? Jitak juga nih :D Mengingat gue dulu paling stress kalo ngadepin ujian, kali ini pun gue nggak bisa tenang lihat kesantaian Abith. Mau ujian gitu loh! Meski anak SD kelas 1 pastinya masih dalam bimbingan gurunya selama ujian, harusnya gue nggak separno itu. Pikiran gue berkelebatan, gimana kalo Abith pas ujian malah gugup dan ngaco ngisi jawabannya? ,  gimana kalo gurunya ngebiarin aja anak-an

[Celoteh Anak] Kenapa Bobo?

kutuk.. kutuk... kutuk... seorang anak tetangga datang, terus ngomong : "mana Neng Rayya?" Gw jawab : "Rayya-nya lagi bobo" Anak itu : "kenapa bobo?" Gw : "Rayya-nya ngantuk!" Anak itu : "kenapa aku nggak bobo?" Gw bingung. Yeeee ... mana gw tahu? #yah namanya aja anak-anak

Dog's Love on Air!

Buat kamu yang ada di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya, jangan lupa buat dengerin radio ART, 93,7 FM - Minggu, 12 Juni 2011 pukul 16.00 - 18.00 Wib. Gw bakalan ngomongin seputar novel Dog's Love dan proses kreatifnya lho. Mau tahu? Stay tune di sana ya, siapa tahu ada doorprizenya juga!

Dog's Love - Behind The Scene

Gambar
Bicara tentang terbitnya Novel Dog's Love berarti membicarakan sebuah proses yang panjang. Bagaimanapun, seorang penulis memang harus belajar mengerti arti sebuah kata kerja keras dan sabar. Bagaimana tidak, untuk melihat novel ini terbit, tidak kurang dari 2 tahun saya harus menunggu. Sebenarnya, naskah ini tidak ditujukan untuk GPU pada awalnya. Sebuah penerbit di Jogja meminta saya sebuah naskah remaja gokil. Tema yang disepakati adalah seputar persahabatan manusia dengan anjing. So, mulailah saya mencari ide dan mulai menulis. Yang saya ingat, proses menulis naskah ini dimulai pada awal bulan Maret 2009! Seperti biasa, target penulisan naskah ini berkisar dalam waktu satu bulan, dan bisa saya selesaikan tepat waktu. Kirim! Review yang saya terima tidak lama kemudian, ternyata naskah ini perlu banyak revisi. Kurang ini dan kurang itu. Well, oke. Saya bukan penulis yang anti revisi. Adanya tuntutan revisi justru membuat saya yakin naskah saya nantin

Liburan ke Bali - part-4

Gambar
Hari kedua di Bali wisatawan lokal mulai berdatangan. ini kelihatan banget dari sejumlah wajah lokal yang berkeliaran di hotel gue. Kalo kemarennya cuma di isi tampang-tampang bule, hari Jumat itu banyak wajah lokal yang berseliweran. Suer, sehari sebelumnya gue sempet ngomong ke Iren; "apa kita salah dikasih hotel ya Bu? Perasaan cuma kita doang lokalannya." hehehe ... gimana enggak, pas sarapan, pas berenang, pas nongkrong depan kamar, yang berseliweran bule semua. Mungkin karena Jumat itu tanggal merah, jadi tu ris lokal baru bisa pergi liburan. Gue kan emang udah cuti dari Kamis, jadi bisa datang duluan :D Beres breakfast, tour leader kita datang menjemput. "Acara kita apa nih sekarang, Mas?" tanya gue, berharap ada kegiatan seru buat seluruh keluarga. "Sufing school!" "WAAAAAH ...." Gue melotot dan Iren terbelalak. Abith dan Rayya sih cuek. Mereka berdua masih muter lari-larian sekitar gue. Nggak salah nih? Another extreme spor