Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?

Gambar
Picture from : www.guardian.co.uk Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan, baik di facebook, twitter, maupun di blog ini juga, seperti ini : " Bolehkah kalau naskah saya lebih panjang dari ketentuan yang disyaratkan oleh penerbit ?" " Kenapa sih harus dibatasi segala? Bukankah lebih tebal ceritanya akan lebih asyik ?" " Di luar negeri, novelnya tebel-tebel. Nggak ada tuh pembatasan 150-200 halaman ?" Ya, kira-kira seperti itulah inti pertanyaannya. Saya coba bantu jawab ya, semoga pemahaman saya tentang ini tidak melenceng dari yang sebenarnya. Oya, bahasan saya di bawah ini merujuk ke penulisan naskah novel (remaja/dewasa) ya, bukan cerpen, artikel, atau buku cerita bergambar untuk anak. Penerbitan buku adalah sebuah industri, sehingga jelas harus diperhitungkan untung ruginya. Tidak mungkin ada sebuah penerbit yang menerbitkan buku dan berharap bukunya tidak laku. Untuk apa? Padahal menerbitkan buku berkaitan dengan sejumlah pelaku buku yang

Jangan Serahkan Nyawa Begitu Saja!

Gambar
Pantai Pangandaran (foto. koleksi pribadi) Tujuh Turis Terseret Arus Laut. Headline news di sebuah koran lokal (Radar Tasikmalaya, 2 Januari 2013) itu menarik perhatian saya. Tujuh wisatawan tercatat terseret arus laut pada saat libur tahun baru di Pantai Pangandaran.  Enam orang berhasil diselamatkan, dan satu orang meninggal dunia. Sebuah nyawa lagi melayang di tengah gegap gempita sebuah perayaan dan liburan. Salah siapakah? Salahkah gelombang yang datang menghempas dan menggulung wisatawan tersebut untuk menariknya jauh dari bibir pantai? Sebanyak enam wisatawan terseret pusaran arus bawah laut di sekitar Pos III hingga Pos V penjaga pantai yang merupakan zona berbahaya berenang (Radar Tasikmalaya, 2 Januari 2013). Miris dan getir. Masih banyak yang tidak mengindahkan himbauan pengelola area wisata dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Tidakkah mereka melihat bendera merah (dengan tulisan ‘Dilarang Berenang’) yang ditancapkan dalam-dalam di area pantai dengan zona-zona berbahay

Kampung Naga: Kesederhanaan di Tengah Modernisasi

Gambar
Indonesia itu memang indah, meski terkadang kita selalu meluputkan keindahan yang justru ada di sekitar kita. Pada saat musim liburan tiba, yang ada dalam pikiran selalu; “liburan ke mana kita kali ini?”. Destinasi Bali, Yogya, Puncak, Dufan, dan destinasi populer lain hilir mudik di dalam kepala. Pada saat budget tidak memungkinkan, hanya kekecewaan yang akan kita dapatkan karena hanya keluhan yang kemudian terlontar; “yah, nggak jadi liburan dong kali ini?”. Setidaknya itulah yang pernah saya rasakan. Hehehe. Terkadang saya terlalu buta untuk melihat potensi yang ada di sekeliling saya. Padahal wisata murah meriah bukan berarti tidak berkesan. Ada kalanya kenikmatan datang dari sesuatu yang tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Hmm … Dan, saya pun mulai melirik destinasi wisata di sekitar saya. Ada apa sajakah? Saya pun membuat daftar ringkas hingga akhirnya membulatkan pada sebuah titik. Tujuan pertama saya adalah … Kampung Naga! Dengan lokasi yang hanya ’sele

Kaleidoskop Karya 2012

Gambar
Tahun 2012 tidak mencatatkan banyak karya saya di rimba perbukuan tanah air. Bukan tahun terbaik kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya saat saya bisa melahirkan beberapa buku solo sepanjang tahun. Tahun 2012 saya hanya melahirkan satu novel saja; Cewek-Cewek Tulalit #2 - Traveling Gokil melalui Penerbit Nourabooks. Lalu, apakah sepanjang tahun itu saya duduk manis saja tanpa menyentuh laptop? Oh tentu tidak. Menulis sudah menjadi bagian hidup saya. Saya tetap menulis dan mencoba untuk tetap menulis setiap hari. Sepanjang 2012 saya sudah menulis beberapa naskah. Sayangnya memang naskah-naskah tersebut belum berjodoh untuk terbit di tahun yang sama. Tidak apa, semuanya memang harus berproses, bukan? Setidaknya saya cukup tenang karena memiliki tabungan naskah untuk terbit di 2013. Beberapa naskah lagi harus melalui proses revisi yang akan mengisi hari-hari saya di 2013 ini. Tahun 2012 ternyata tidak terlalu sepi karya. Setidaknya ada 3 buku antologi di mana saya ter