Terpikat Kain Ikat
Suatu hari saya dikagetkan oleh sebuah kiriman paket yang sangat menarik. Sebuah kotak persegi panjang berpita cantik. Seorang sahabat di Jakarta mengirimkannya atas dasar persahabatan kami yang sudah terjalin selama ini. Ah, senangnya. Meski kami belum pernah bertemu muka, persahabatan ini sudah terasa begitu nyata. Sebuah persahabatan di dunia maya, yang insya Allah silaturahminya akan terasa sampai di dunia nyata.
Rasa penasaran membuat saya sempat mengabaikan selembar kartu yang terjatuh dari dalam kotak. Perhatian saya lebih tertuju pada isi kotak tersebut yang kemudian saya angkat perlahan. Selembar kain cantik bermotif unik! Kainnya agak tebal dengan tekstur sedikit kasar. Di kedua ujung kainnya terdapat pintalan-pintalan (rumbai-rumbai) benang.
Hmm ... kain untuk apakah ini? Sebuah selendang? Sepertinya terlalu lebar dan bahkan kurang panjang untuk dijadikan selendang. Kerudung? Hmm ... apakah mungkin sahabat tersebut ingin memberikan hadiah buat istri saya? Tapi kok hadiah buat istri saya? Bukankah dia berteman dengan saya? Otak saya mulai menebak-nebak. Panjang kain itu tidak kurang dari satu meter dengan lebar setengah meter. Saya mulai bingung menebaknya sebelum kemudian tersadar sendiri.Aha! bukankah saya bisa melihatnya dari kartu yang menyertai bingkisan tersebut? Saya raih kartu itu lalu membacanya. Sesaat kemudian saya tersenyum. Apa yang tertulis pada kartu itu sudah bisa menyimpulkan kain apakah itu. Sebuah sajadah! Alhamdulillah ... sebuah sajadah yang sangat indah dan istimewa.
Dari kartu tersebut pula saya baru mengetahui kalau jenis kain seperti itu dinamakan kain ikat. Saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu pernah membeli seprai dengan kain seperti itu di Bali. Waktu itu saya tidak pernah tahu kalau seprai itu terbuat dari kain ikat namanya. Saya membelinya sebagai oleh-oleh hanya karena tertarik dengan motifnya yang unik, dan juga kainnya yang tidak seperti seprai biasa.
Dari kartu nama itu pulalah saya mulai mengenal www.kainikat.com, sebuah website yang menampilkan dan mengulas beragam koleksi kain ikat dan tenun ikat di tanah air. Bagaimana tidak, di website ini kita akan disuguhi dan dimanjakan dengan parade kain ikat dan tenun ikat yang memikat. Tidak hanya satu atau dua jenis, tapi puluhan jenis dengan corak dan motif yang berbeda.
Apa sih kain ikat itu? Ah, kalau ditanya seperti itu pasti saya akan kesulitan menjelaskannya. Saya bukan ahli di bidang kain atau benang. Lebih baik saya kutip saja penjelasan dari wikipedia ini : Tenun ikat atau kain ikat adalah kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai.
Bingung? Tidak perlu. Daripada memikirkan apa pengertian dari kain ikat ini, lebih baik melihatnya langsung seperti apa kain dan tenun ikat itu. Hal itu akan lebih menjelaskan ketimbang mengartikan arti kata itu sendiri.
Yang pasti, kain ikat adalah salah satu warisan budaya nusantara. Setidaknya, jenis kain ini bisa dijumpai di daerah Toraja, Sintang, Bali, Jepara, Lombok, Sumba, Flores, Baduy, dan daerah-daerah lainnya. Masing-masing hadir dengan ciri khas dan keunikannya tersendiri. Biasanya unsur-unsur lokal kedaerahan akan ikut mempengaruhi motif dari kain ikat. Hal itulah yang akan semakin memperkaya kain ikat, karena satu sama lain tidak akan menjadi sama.
Yang menarik, kain/tenun ikat diproduksi secara manual, yaitu ditenun dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Tentu saja sebuah kekaguman tersendiri bagi para pengrajin kain ikat ini, karena keuletan mereka dalam menenun bisa menghasilkan karya yang begitu istimewa. Bayangkan dengan jenis kain lain yang sudah bisa diproduksi masal oleh mesin, bukankah keunikannya akan menjadi hilang? Inilah yang menjadi poin kuat dari kain ikat, karena tidak menjadi barang yang pasaran. Mengenakan kain ikat seolah menunjukkan ‘kemewahan’ tersendiri.
Kain ikat adalah kain yang bernilai tinggi. Tidak saja karena mempresentasikan ciri khas Indonesia, tetapi juga ikut melestarikan warisan budaya dan menyokong para pengrajinnya. Selain itu, kain ikat pun mulai hadir dengan kekiniannya tanpa melupakan unsur-unsur tradisional yang tetap terjaga. Kain ikat bisa disulap menjadi pelengkap busana yang memikat, ataupun memperindah penampilan perlengkapan rumah. Tidak kurang dari selendang, kain pantai, tas, syal, bed cover, sprei, karpet, dan juga sajadah, menggunakan bahan kain ikat. Semuanya terlihat berkelas, dengan harga [ternyata] tidak semahal yang saya kira.
Sumber gambar :
ATBM - www.indonetwork.co.id
Gambar lainnya dari www.kainikat.com
Komentar