A Girl Not Yet a Woman

Jumat, 13 Desember 2002, 4 tahun lalu, bocah mungil itu lahir dan mulai menghirup udara dunia. Matanya mengerjap, bibirnya menguap, tangan dan kakinya meronta, tapi tanpa jeritan. Jeritan pertamanya baru terdengar melengking ketika suster menepuk-nepuk pantatnya yang masih kuyup.

Dhabith Aufa Abqary telah lahir!

Ada helaan nafas yang terasa sangat panjang. Iren tersenyum lemah. Rasa lelah, cemas, takut, khawatir, dan seribu satu perasaan yang selama beberapa jam sebelumnya bercampur aduk dan bergulung-gulung memenuhi rongga dada akhirnya terhempas keluar. Alhamdulillah ... terima kasih ya Allah, atas kepercayaanNya menitipkan kami seorang putri yang cantik.

Dan sekarang, lihatlah dia! Dia sudah tumbuh dan tumbuh. Besar dan akan semakin besar. 4 tahun sudah dia mengisi semua hari-hari indah dengan celoteh, manjaan, rajukan, tangisan, dan jeritan. She's the best thing I've ever had! Dia adalah matahari kami saat siang. Dia adalah rembulan kami yang menemani dalam redup malam. Dia adalah kekuatan dalam segala kesedihan. Dia adalah setetes air dalam dahaga. Dia adalah segalanya.

Glad to have you, dear! Happy Birthday!



Komentar

Anonim mengatakan…
Pertamaaa!!! :) :)

Selamat ulang tahun untuk Abith, semoga panjang umur, sehat selalu dan selalu berada di lindungan Allah SWT. Salam dari Inka dan Irza. :)

Dirayain ngga nih? Ditunggu liputan berikut foto-fotonya... :)
3:47 PM
DeLaKeke mengatakan…
Selamat Ulang tahun...Semoga jadi anak yang berbakti ya....
aduh cantik-nya...
ntar kalo besar jangan jadi Cewek Cupu ya...
Khan Ayah udah punya cara tuh.....
hehehe
4:50 PM
SinceYen mengatakan…
Selamat ulang tahun Abith. Tuhan menjaga dan membimbing selalu.
7:04 PM
Anonim mengatakan…
MET ULTAH buat ABith ya

Wish Her All Da Best
7:56 PM
za mengatakan…
MetUltah ya sayang.... mudah2an Abith jadi anak yang sholehah, rajin, sabar. Amiiiin....

btw, dapet kado apa dari Ayah?

*zawantoknow :D*
11:34 AM
Primadonna Angela mengatakan…
waaah abith ulang tahuun. :) semoga selalu sehat dan tambah pinter ya! :)
11:43 AM
Anonim mengatakan…
abieth yg manis, met ultah yah

duh cantiknya..
anak siapa sih? heuheuheu
4:18 PM
Emaknya Bunny mengatakan…
selamat ulang tahun anak manis,duh matanya bulettttt kek pingpong :)
moga tambah manis tambah cakep tambah pinter deh...n tambah centil kek tante kakakaak
8:15 PM
Adilla mengatakan…
Selamat ultah buat anaknya ya Kang :)
9:25 AM
Dimas mengatakan…
Met ulang tahun buat Abith ya Mas, semoga menjadi anak yg shaleh :)

--Dimas
1:58 AM
Xty mengatakan…
aduh lucu amat tuh anak...mirip gue waktu masih kecil (gak tahu diri yah Wok kakakkakkaa)
Met ultah dari tante Christina :D moga mimpi2 Abith jadi indah dan nyata :)
7:37 AM
Anonim mengatakan…
aaaaaaaaaaaaaaaaa anaknya adjie massaid ultah, daku telat banged ngeh nya huhuhu

selamat ya abith manis cantik imut muachhhh.
6:49 PM
dahlia mengatakan…
iiih abith kek tante dahlia doeloe...maksudnya pas kecil cuantiiik tapi sekarang dah gude makin cunatik duoooong hehehehe met ultah cantik
1:42 PM
Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Gambar
Dua minggu lalu (11 November 2015), si Bocil (Anggora, 10-11 bulan) menunjukkan gejala-gejala sakit. Saya menganggapnya biasa saat dia seringkali muntah bulu (hairball). Berdasarkan informasi yang saya peroleh di internet, hal yang wajar kucing memuntahkan bulu yang tertelan dan menggumpal menyumbat kerongkongan. Tetapi, saya mulai menganggapnya tidak biasa saat muntahnya jadi rutin setiap hari. Tidak hanya bulu yang keluar, tetapi juga cairan dan makanan yang sudah tertelan. Terlebih saat kotorannya kemudian menjadi lembek dan encer. Bocil sebelum sakit  Apakah karena saya baru saja mengganti makanannya? Sudah sejak awal November saya mencoba mengalihkan makanan si Bocil dari merk Blackwood ke Proplan. Bukan karena Blackwood tidak bagus (menurut referensi, Blackwood kandungannya justru lebih bagus karena tidak mengandung grain), tetapi karena merk ini jarang sekali terdapat di petshop di kota saya. Hanya ada 1 petshop yang menjual Blackwood, dan itupun saya takut mereka tidak ak
Baca selengkapnya

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

Gambar
Namanya Aivi, penggiat usaha kuliner Pepes Nasi Hajah Lilis. Pepes nasi adalah makanan unik yang ada di Tasikmalaya, berupa nasi dengan isian lauk ayam dan tumis tahu yang dibungkus daun pisang lalu dikukus. Konsepnya hampir mirip dengan bacang, tapi bentuk dan rasanya cukup berbeda. Hajah Lilis adalah ibunya, yang meracik resep pepes nasi ini dan kemudian dijadikan branding untuk produknya. Seperti halnya penggiat kuliner rumahan lainnya, pandemi Covid-19 sudah meluluhlantakan usaha kuliner yang dikelolanya.  Sumber foto : instagram.com/pepnashjlilis Meskipun memiliki kedai kecil di garasi rumahnya, pepes nasi yang dijualnya lebih banyak ditawarkan melalui sosial media. Untuk pengiriman hari ini, Aivi bahkan sudah mempromosikan pepes nasinya sejak kemarin. Tak hanya di akun sosial media pribadinya, ia pun kerap menawarkan produknya di grup-grup komunitas kuliner yang diikutinya. Berbekal catatan pesanan yang diterimanya, ia akan mengantarkan pepes nasinya berkeliling kota Tasikmalaya
Baca selengkapnya

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?

Gambar
Picture from : www.guardian.co.uk Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan, baik di facebook, twitter, maupun di blog ini juga, seperti ini : " Bolehkah kalau naskah saya lebih panjang dari ketentuan yang disyaratkan oleh penerbit ?" " Kenapa sih harus dibatasi segala? Bukankah lebih tebal ceritanya akan lebih asyik ?" " Di luar negeri, novelnya tebel-tebel. Nggak ada tuh pembatasan 150-200 halaman ?" Ya, kira-kira seperti itulah inti pertanyaannya. Saya coba bantu jawab ya, semoga pemahaman saya tentang ini tidak melenceng dari yang sebenarnya. Oya, bahasan saya di bawah ini merujuk ke penulisan naskah novel (remaja/dewasa) ya, bukan cerpen, artikel, atau buku cerita bergambar untuk anak. Penerbitan buku adalah sebuah industri, sehingga jelas harus diperhitungkan untung ruginya. Tidak mungkin ada sebuah penerbit yang menerbitkan buku dan berharap bukunya tidak laku. Untuk apa? Padahal menerbitkan buku berkaitan dengan sejumlah pelaku buku yang
Baca selengkapnya