Suster Nengok Cetakan ke-2

Ada yang baru dalam tampilan Suster Nengok cetakan kedua, lho (ceritanya mau pamer gara-gara baru terima bukti cetak ulangnya. hehehe). Yang pertama adalah sampulnya lebih asyik sekarang. Kalo yang pertama kan, kavernya pake kertas glossy, jadi mengkilat-kilat gitu plus gambar si susternya ngga timbul. Nah sekarang kavernya pake kertas dof (gitu ya nulisnya? Hehe). Jadinya, hitamnya lebih elegan. Huhuuuuy .. eh, tambahan lagi gambar susternya ditimbulin (emboss ya? hehehe gaptek nih). Gile, si Suster makin keliatan kinclong dan genit banget. Kereeeen.

Tambahan lainnya, di cetakan kedua ini ada beberapa komentar dari pembaca Suster Nengok. Asyeeeeeek ... serasa kayak di buku-bukunya Andrea Hirata yang penuh dengan pujian-pujian dari para pembacanya. heuheuheu .. Iwok nggak mau kalah nih. Thanks buat Aveline Agrippina, Rinurbad, Benny Oktaviano, Henny Novianti, Muhammad Husen, Iwan Erdamah, M. Devi Kusmawantri, M. Raliansyah Noezwar, Ferry Herlambang, dan Dedew dodol (hehehe) atas komen-komennya.


Selain itu, beberapa paragraf yang terpotong dalam cetakan pertama pun sudah direvisi dengan sukses. Asyeeeek ... makin mantep nih. Bab per bab cerita pun sudah dalam halaman terpisah-pisah, dan tidak bergabung lagi seperti dulu (bab berikutnya meneruskan di halaman yang sama di ujung bab sebelumnya). Pokoknya cetakan kedua ini lebih cihuy.

Makasih ya Ran (dan juga kru Examedia lainnya). Sorry jadi nambah kerjaan lagi membenahi penampakan Suster Nengok ini.

Ups, lupa. berhubung adanya lonjakan kenaikan kertas belakangan ini, dengan terpaksa harga Suster Nengok ini mengalami peningkatan juga. Asalnya Rp. 17.500,- menjadi Rp. 22.000,- Masih murah kan? Ayo, yang belum punya pada beli dong, biar cepet abis dan dicetak ulang ketiga! Hihihi.

Komentar

Anonim mengatakan…
wahhh...selamat ya oom iwok :p
semoga dicetak ulang sampe minimal 16 kali... XDDDD
Imam T mengatakan…
asik bisa jadi penulis. sangat ingin sekali bisa berkarya. tapi butuh tutor. semoga bisa jadi penulis.....

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips] Mengirimkan Naskah Novel ke Penerbit