Ada TIKIL di Jawa Pos
Baru terima SMS dari Fatah. Katanya TIKIL jadi buku yang dibahas oleh Book Club dan dimuat di rubrik Deteksi di koran Jawa Pos, Senin 12 Januari 2009. Fatah sendiri nggak sengaja lihat koran itu, soalnya saat itu dia lagi ada di warung makan. Hehehe .. makasih Fatah. Wah, kalo nggak dikasih tahu, bisa bablas lagi nih nggak tahu kalo TIKIL masuk Jawa Pos.
Wah, asli kaget banget kalo TIKIL bisa dijadikan novel bahasan di Book Klub Jawa Pos. Seneng dan bangga banget. Tersanjung juga. Nggak nyangka soalnya. So, terima kasih banyak buat angota Book Klub yang sudah memilih TIKIL untuk jadi bahan diskusi. Terima kasih juga buat Jawa Pos yang sudah membuatnya di rubrik deteksi. Pastinya, makasih buat Fatah atas informasinya. Anda layak dapat hadiah nih. hehehe.
Berikut isi rubrik deteksi itu, yang diambil dari website Jawa Pos, rubrik deteksi, edisi senin, 12 Januari 2009.
Kisah Empat Karyawan Gokil di Novel Tikil Ide Datang dari Hal Simpel
Pekerja kantoran nggak selalu identik dengan serius, mengenakan jas, dan berkacamata. Sebuah perusahaan juga bisa dijalankan orang-orang "gila". Keempat karakter karyawan dalam novel Tikil misalnya.
---
Langit mendung menggantung di jendela De Boliva Ice Cream, Kitchen, and Lounge. Meski begitu, tidak ada kesan murung dalam diskusi bookclub kali ini. Yang ada malah gelak tawa dan wajah-wajah ceria para bookaholic. Mereka adalah Anisa Melati, Poengky Yudhistira, Paramitha Nilasari, Waldy Agastya, dan Ratna Herly Safitri.
Ya, diskusi kali ini memang dihiasi gelak tawa di sana sini. Yang dibahas memang sebuah novel bergenre komedi berjudul Tikil-Titipan Kilat, Kami Antar Kami Nyasar.
"Dari judulnya aja aku sudah takjub. Tikil, kayak nama pelawak kumis lele, Tukul. Malah aku kira awalnya ada mirip-miripnya sama pengalaman Tukul atau gimana gitu. Setelah baca, ternyata nggak sama sekali, he he he...," ujar Fitri, sapaan Ratna Herly Safitri, membuka diskusi.
Anisa setuju dengan Fitri. Tapi, dia sedikit jeli dengan membaca tagline Tikil, Kami Antar, Kami Nyasar. Anisa sudah menebak kalau ini ada hubungannya dengan jasa pengiriman barang. Namun, Tikil adalah pelesetannya. Pada tahu kan?
Dugaan Anisa benar. Tikil memang mengisahkan empat karyawan perusahaan jasa antar barang yang kocak. Tiap karakter digambarkan punya keunikan tersendiri. Ulah mereka tidak jarang bikin bookaholic geleng-geleng kepala.
"Aku paling geli sama Dasep, geblek banget ya! Masak nggak ada hari tanpa benjol, nyerempet, dan diserempet becak. Bahkan, ketika nganterin barang barengan sama Mang Diman, apes tetep nggak mau pergi. Aku jadi curiga, jangan-jangan Dasep kepanjangan dari Dasarnya Apes, he he he..., " kelakar Waldy ketularan jayus.
Celetukan jayus Waldy disambut tawa empat bookaholic yang lain. Poengky yang sedari tadi cuma mesam-mesem mulai angkat bicara. Kali ini dia mengungkapkan pendapatnya tentang Kusmin.
Menurut Poengky, sosok Kusmin aneh banget. Hari gini masih punya obsesi menjadi superhero. Yang pengin jadi Jet Li lah, Shaolin lah, ada aja keinginannya. Yang dipermasalahkan Poengky adalah angan-angan Kusmin terlalu jauh. Terutama dengan profesinya yang menjadi OB. Agak tidak nyambung.
Poengky awalnya memang sedikit skeptis dengan novel tema cinta. Namun, Tikil dapat sedikit menghiburnya. Terutama dengan beberapa cerita ajaib di dalamnya.
Mitha, sapaan Paramitha Nilasari, juga terhibur dengan cerita kocak dalam novel ini. Tapi, tagline komedi cinta sedikit mengganggu. Menurut Mitha, porsinya jauh dari kata memadai.
"Komedi cintanya mah cuma dari Lilis sama Bowo yang mirip Adjie Massaid itu. Lainnya cerita kocak orang-orang 'gila'. Tapi, ending-nya oke juga, akhirnya ******** (agak spoiler soalnya, jadi gw cut aja. hehehe. sorry ya Mith)," cuap Mitha.
Diskusi diakhiri dengan Waldy yang ambil kesimpulan tentang novel yang baru aja dibacanya. "Ternyata, kumpulan pengalaman simpel beberapa orang bisa dijadikan bahan bacaan menghibur ya. Mmm, siapa tahu aku nanti bisa membukukan pengalamanku, terus jadi best seller, he he he... Kan lumayan tuh. Bener nggak?" tanyanya meminta persetujuan bookaholic lain.
"Boleh boleh boleh..., asal masukin cerita kita-kita juga. Pasti seru. Jangan lupa judulnya ntar Bikil, kepanjangan dari Bookaholic Gokil! Ha ha ha...," ujar Anisa nggak mau kalah. Tawa renyah kelima bookaholic pun kembali meledak. (kiy/kkn)
Wah, asli kaget banget kalo TIKIL bisa dijadikan novel bahasan di Book Klub Jawa Pos. Seneng dan bangga banget. Tersanjung juga. Nggak nyangka soalnya. So, terima kasih banyak buat angota Book Klub yang sudah memilih TIKIL untuk jadi bahan diskusi. Terima kasih juga buat Jawa Pos yang sudah membuatnya di rubrik deteksi. Pastinya, makasih buat Fatah atas informasinya. Anda layak dapat hadiah nih. hehehe.
Berikut isi rubrik deteksi itu, yang diambil dari website Jawa Pos, rubrik deteksi, edisi senin, 12 Januari 2009.
Kisah Empat Karyawan Gokil di Novel Tikil
Pekerja kantoran nggak selalu identik dengan serius, mengenakan jas, dan berkacamata. Sebuah perusahaan juga bisa dijalankan orang-orang "gila". Keempat karakter karyawan dalam novel Tikil misalnya.
---
Langit mendung menggantung di jendela De Boliva Ice Cream, Kitchen, and Lounge. Meski begitu, tidak ada kesan murung dalam diskusi bookclub kali ini. Yang ada malah gelak tawa dan wajah-wajah ceria para bookaholic. Mereka adalah Anisa Melati, Poengky Yudhistira, Paramitha Nilasari, Waldy Agastya, dan Ratna Herly Safitri.
Ya, diskusi kali ini memang dihiasi gelak tawa di sana sini. Yang dibahas memang sebuah novel bergenre komedi berjudul Tikil-Titipan Kilat, Kami Antar Kami Nyasar.
"Dari judulnya aja aku sudah takjub. Tikil, kayak nama pelawak kumis lele, Tukul. Malah aku kira awalnya ada mirip-miripnya sama pengalaman Tukul atau gimana gitu. Setelah baca, ternyata nggak sama sekali, he he he...," ujar Fitri, sapaan Ratna Herly Safitri, membuka diskusi.
Anisa setuju dengan Fitri. Tapi, dia sedikit jeli dengan membaca tagline Tikil, Kami Antar, Kami Nyasar. Anisa sudah menebak kalau ini ada hubungannya dengan jasa pengiriman barang. Namun, Tikil adalah pelesetannya. Pada tahu kan?
Dugaan Anisa benar. Tikil memang mengisahkan empat karyawan perusahaan jasa antar barang yang kocak. Tiap karakter digambarkan punya keunikan tersendiri. Ulah mereka tidak jarang bikin bookaholic geleng-geleng kepala.
"Aku paling geli sama Dasep, geblek banget ya! Masak nggak ada hari tanpa benjol, nyerempet, dan diserempet becak. Bahkan, ketika nganterin barang barengan sama Mang Diman, apes tetep nggak mau pergi. Aku jadi curiga, jangan-jangan Dasep kepanjangan dari Dasarnya Apes, he he he..., " kelakar Waldy ketularan jayus.
Celetukan jayus Waldy disambut tawa empat bookaholic yang lain. Poengky yang sedari tadi cuma mesam-mesem mulai angkat bicara. Kali ini dia mengungkapkan pendapatnya tentang Kusmin.
Menurut Poengky, sosok Kusmin aneh banget. Hari gini masih punya obsesi menjadi superhero. Yang pengin jadi Jet Li lah, Shaolin lah, ada aja keinginannya. Yang dipermasalahkan Poengky adalah angan-angan Kusmin terlalu jauh. Terutama dengan profesinya yang menjadi OB. Agak tidak nyambung.
Poengky awalnya memang sedikit skeptis dengan novel tema cinta. Namun, Tikil dapat sedikit menghiburnya. Terutama dengan beberapa cerita ajaib di dalamnya.
Mitha, sapaan Paramitha Nilasari, juga terhibur dengan cerita kocak dalam novel ini. Tapi, tagline komedi cinta sedikit mengganggu. Menurut Mitha, porsinya jauh dari kata memadai.
"Komedi cintanya mah cuma dari Lilis sama Bowo yang mirip Adjie Massaid itu. Lainnya cerita kocak orang-orang 'gila'. Tapi, ending-nya oke juga, akhirnya ******** (agak spoiler soalnya, jadi gw cut aja. hehehe. sorry ya Mith)," cuap Mitha.
Diskusi diakhiri dengan Waldy yang ambil kesimpulan tentang novel yang baru aja dibacanya. "Ternyata, kumpulan pengalaman simpel beberapa orang bisa dijadikan bahan bacaan menghibur ya. Mmm, siapa tahu aku nanti bisa membukukan pengalamanku, terus jadi best seller, he he he... Kan lumayan tuh. Bener nggak?" tanyanya meminta persetujuan bookaholic lain.
"Boleh boleh boleh..., asal masukin cerita kita-kita juga. Pasti seru. Jangan lupa judulnya ntar Bikil, kepanjangan dari Bookaholic Gokil! Ha ha ha...," ujar Anisa nggak mau kalah. Tawa renyah kelima bookaholic pun kembali meledak. (kiy/kkn)
Komentar
oh iya mas mo laporan juga, tiap hari kan aku dari rmh-ke kantor sellau naik busway.. nah aku pernah liat anak SMA yg duduk di sebelahku lagi baca Suster Nengok... hehehe
@Since - Asyiiiiik ... tengs ya Since. Jadi kapan pulkam nih? :D