[Review] Fablehaven #1 - The Secret Sanctuary
Ngomongin tentang cerita fantasi tentu tidak akan lepas dari sosok-sosok magis penuh muatan sihir di dalamnya. Entah itu penyihir, monster, peri, troll, naiad, golem, dan mahluk-mahluk imajiner lainnya. Menarik, karena semua sosok ini hanya bermain dalam dunia imajinasi kita saja. Dan, di sanalah justru keasyikannya, setiap membaca cerita fantasi kita seolah dibawa keluar dari kehidupan nyata untuk menyusuri dunia lain. Setelah itu, kita akan berkelana dalam dunia khayali sampai lembar terakhir novel yang kita baca.
Seri Fablehaven tidak terlepas dari itu. Dalam jilid pertamanya ~The Secret Sanctuary-Rahasia Suaka, kita akan diajak memasuki dunia magis yang dipenuhi tidak hanya oleh peri-peri (mahluk kecil bersayap) yang imut, tapi juga naiad (mahluk air berwujud wanita cantik) yang jahil, troll (raksasa yang hidup di gua) yang kejam, Satyr (mahluk setengah manusia setengah kambing) yang licik, golem (raksasa yang diciptakan dari tanah/batu dan dihidupkan oleh sihir - cmiiw), ogre (raksasa - ingat Shrek) dan mahluk lainnya. Tidak tanggung-tanggung memang Brandon Mull menulis novel ini, karena ia mengajak semua mahluk magis berkumpul semua dalam cerita yang disusunnya. Hasilnya? Seru!
Kendra dan Seth tidak pernah menyangka kalau masa tinggal di rumah Kakeknya akan membawa mereka pada sebuah petualangan menyeramkan tak terlupakan. Bagaimana tidak, Stan Sorrenson, Kakeknya, ternyata seorang penjaga Fablehaven ~ suaka rahasia mahluk-mahluk magis di dunia manusia. Sebenarnya, mereka tidak perlu terlibat lebih jauh dalam dunia magis tersebut kalau saja mereka adalah anak-anak penurut. Keisengan dan keingintahuan keduanya akhirnya membuka selubung mata mereka sehingga bisa melihat bahwa tempat tinggal mereka bukanlah tempat biasa. Mahluk-mahluk magis mengelilingi mereka, plus catatan; mahluk-mahluk itu bukanlah mahluk yang ramah!
Cerita pasti akan tidak seru kalau Kendra dan Seth adalah anak-anak yang manis. Rasa penasaran mereka semakin tinggi sehingga menyeret mereka semakin jauh dalam dunia magis. Puncaknya terjadi pada Malam Tengah Musim Panas yaitu Festival Huru-hara bagi mahluk-mahluk gaib di Fablehaven. Saat itu, tidak ada lagi dinding pembatas keamanan antara dunia fana dan dunia magis, kecuali dinding rumah. Sayangnya, lagi-lagi Seth membuat kecerobohan sehingga membuat mahluk-mahluk itu menyerbu masuk ke dalam rumah, memporakporandakan seluruh isinya, menculik Kakek Stan dan Lena (pengurus rumah jelmaan seorang Naiad), dan menyihir Dale (tangan kanan Stan) menjadi patung!
Kendra dan Seth kelabakan dan menyesali keisengan mereka. Tapi semua sudah terlanjur. Mereka sekarang terjebak dalam kekisruhan Fablehaven. Tidak ada jalan keluar selain menemukan Kakek mereka agar Fablehaven terkendali lagi. Tapi apa bisa? Masih ada Muriel, Penyihir kegelapan yang siap untuk membangkitkan Bahumat ~ iblis raksasa ke dunia, dan menjegal langkah mereka berdua.
Awalnya saya skeptis dengan novel ini. Sampai saat memutuskan untuk membelinya, tidak sekalipun saya membaca resensi dari pembaca lain. Bahkan gaung terbitnya novel ini sama sekali tidak terdengar, berbeda dengan novel-novel terbitan Mizan Fantasi lainnya yang promonya terasa gegap gempita. Hanya karena saya tertarik dengan cover dan juga sinopsis back covernya, akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. Dan ternyata saya tidak kecewa sama sekali. Ceritanya seru! Ketegangan demi ketegangannya tersusun rapi. Terjemahannya yang apik juga ikut membantu kenikmatan membaca novel ini.
Seperti halnya Harry Potter, Fablenhaven mungkin novel fantasi anak/remaja, tapi bukan berarti tidak bisa dinikmati seluruh usia. Kalau sudah begini, rasanya tidak sabar menunggu terbitnya Fablehaven #2 ~ The Rise of the Evening Star.
Seri Fablehaven tidak terlepas dari itu. Dalam jilid pertamanya ~The Secret Sanctuary-Rahasia Suaka, kita akan diajak memasuki dunia magis yang dipenuhi tidak hanya oleh peri-peri (mahluk kecil bersayap) yang imut, tapi juga naiad (mahluk air berwujud wanita cantik) yang jahil, troll (raksasa yang hidup di gua) yang kejam, Satyr (mahluk setengah manusia setengah kambing) yang licik, golem (raksasa yang diciptakan dari tanah/batu dan dihidupkan oleh sihir - cmiiw), ogre (raksasa - ingat Shrek) dan mahluk lainnya. Tidak tanggung-tanggung memang Brandon Mull menulis novel ini, karena ia mengajak semua mahluk magis berkumpul semua dalam cerita yang disusunnya. Hasilnya? Seru!
Kendra dan Seth tidak pernah menyangka kalau masa tinggal di rumah Kakeknya akan membawa mereka pada sebuah petualangan menyeramkan tak terlupakan. Bagaimana tidak, Stan Sorrenson, Kakeknya, ternyata seorang penjaga Fablehaven ~ suaka rahasia mahluk-mahluk magis di dunia manusia. Sebenarnya, mereka tidak perlu terlibat lebih jauh dalam dunia magis tersebut kalau saja mereka adalah anak-anak penurut. Keisengan dan keingintahuan keduanya akhirnya membuka selubung mata mereka sehingga bisa melihat bahwa tempat tinggal mereka bukanlah tempat biasa. Mahluk-mahluk magis mengelilingi mereka, plus catatan; mahluk-mahluk itu bukanlah mahluk yang ramah!
Cerita pasti akan tidak seru kalau Kendra dan Seth adalah anak-anak yang manis. Rasa penasaran mereka semakin tinggi sehingga menyeret mereka semakin jauh dalam dunia magis. Puncaknya terjadi pada Malam Tengah Musim Panas yaitu Festival Huru-hara bagi mahluk-mahluk gaib di Fablehaven. Saat itu, tidak ada lagi dinding pembatas keamanan antara dunia fana dan dunia magis, kecuali dinding rumah. Sayangnya, lagi-lagi Seth membuat kecerobohan sehingga membuat mahluk-mahluk itu menyerbu masuk ke dalam rumah, memporakporandakan seluruh isinya, menculik Kakek Stan dan Lena (pengurus rumah jelmaan seorang Naiad), dan menyihir Dale (tangan kanan Stan) menjadi patung!
Kendra dan Seth kelabakan dan menyesali keisengan mereka. Tapi semua sudah terlanjur. Mereka sekarang terjebak dalam kekisruhan Fablehaven. Tidak ada jalan keluar selain menemukan Kakek mereka agar Fablehaven terkendali lagi. Tapi apa bisa? Masih ada Muriel, Penyihir kegelapan yang siap untuk membangkitkan Bahumat ~ iblis raksasa ke dunia, dan menjegal langkah mereka berdua.
Awalnya saya skeptis dengan novel ini. Sampai saat memutuskan untuk membelinya, tidak sekalipun saya membaca resensi dari pembaca lain. Bahkan gaung terbitnya novel ini sama sekali tidak terdengar, berbeda dengan novel-novel terbitan Mizan Fantasi lainnya yang promonya terasa gegap gempita. Hanya karena saya tertarik dengan cover dan juga sinopsis back covernya, akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. Dan ternyata saya tidak kecewa sama sekali. Ceritanya seru! Ketegangan demi ketegangannya tersusun rapi. Terjemahannya yang apik juga ikut membantu kenikmatan membaca novel ini.
Seperti halnya Harry Potter, Fablenhaven mungkin novel fantasi anak/remaja, tapi bukan berarti tidak bisa dinikmati seluruh usia. Kalau sudah begini, rasanya tidak sabar menunggu terbitnya Fablehaven #2 ~ The Rise of the Evening Star.
Komentar
Fablehaven adalah cerita fantasi ringan -menurut saya. Kalau dibandingkan, sepertinya saya lebih membandingkan dengan serial Artemis Fowl. Kalau dengan Harry Potter atau Lord of The Ring, rasanya Fablehaven masih kalah. Harry Potter dan LoTR lebih kompleks alur ceritanya, sedangnya Fablehaven cukup ringan. Meski begitu, kalau memang suka ragam cerita fantasi, novel ini bisa jadi selingan dan keasyikan tersendiri. Saya sudah baca jilid #2, dan sedang menunggu jilid #3 nya :D
udah terbit sih sebenarnya,, tapi mesti nabung dulu..
hehehehe