[Tips Menulis] Persiapan Menulis

Masih banyak yang nanya, apa sih yang harus disiapkan apabila ingin jadi penulis? Hmm ... sebenarnya setiap penulis mempunyai kiat-kiat yang berbeda. Ada yang suka begini, ada yang suka begitu, tergantung kebiasaan masing-masing. Nah, kalau nanya saya, maka beberapa hal yang harus kamu lakukan apabila ingin belajar menulis adalah sebagai berikut, sesuai dengan pengalaman yang biasa saya lakukan :

  • Niat
Duduklah depan laptop/PC lalu berdoalah sebelum memulai. Segala sesuatu yang dimulai dengan doa biasanya akan memberikan suntikan semangat tersendiri. Baca bismillah, dan bulatkan niat bahwa saya akan menulis, bukan untuk fesbukan, twitteran, main game, atau browsing sana-sini.
  •  Yakin
Yakinkan diri sendiri bahwa saya memang bisa menulis. Banyak calon penulis yang sudah mengkeret duluan bahkan sebelum memulai. Belum-belum mereka sudah minder duluan dan merasa 'ah, saya kan penulis baru. tulisan saya pasti enggak akan dilirik penerbit/media. Tulisan saya pasti enggak bakalan sebagus Andrea Hirata atau Dee Lestari.'. Jiyaah... kalau belum-belum sudah kalah duluan, gimana bisa semangat menulis? Justru, jadikan cambuk kalau kita bisa seperti mereka, penulis-penulis hebat yang sudah sukses dalam karyanya. Mereka saja bisa, kenapa kita tidak?

  • Tulis Apa yang Kita Bisa
Siapa yang tidak mau menulis sebagus dan sedetil Andrea Hirata? Siapa yang enggak ngiler lihat A. Fuadi yang sukses dengan Negeri 5 Menara? Siapa yang enggak ngarep bisa nulis serial keren seperti Supernova-nya Dee Lestari? Bahkan, siapa yang enggak mau kaya raya seperti JK. Rowling? Menggiurkan memang. Tapi, apakah genre tulisan seperti mereka yang kita kuasai? Apakah tema seperti itu yang bisa kita tulis?

Kalau tidak, jangan memaksakan diri! Tulislah apa yang memang bisa dan kuasai. Setiap orang punya kemampuan dan genre masing-masing kok, jadi enggak usah mengeluh karena kita tidak bisa menulis apa yang orang lain bisa. Semua genre sama bagusnya, sama menariknya, dan sama-sama berpeluang menjadi hits. Kuasai dulu apa yang kita mampu. Setelah itu, tidak ada salahnya untuk mencoba genre lainnya. Siapa tahu kita memang bisa menulis beberapa genre sekaligus.

  • Mulailah Menulis
Tulis! Tulis! Tulis! Itu tips yang sering kita dengar dari hampir seluruh penulis hebat. Tulislah apa yang berkelebat di kepala. Secara tidak langsung, pikiran kita biasanya akan membawa kita pada alur yang sudah tersusun dengan sendirinya. Tugas kita hanyalah memindahkannya pada bentuk tulisan. Sulit? Pada awalnya pasti begitu. Pekerjaan apapun pada awalnya pasti akan mengalami berbagai kesulitan dan kendala. jarang sekali sebuah bidang pekerjaan baru akan dilakukan dengan mulus. Tapi ingat, di sanalah ujian sesungguhnya. Bisakah kita melalui kendala itu?

Tulis dan tulis! Abaikan dulu ketakutan kalau tulisanmu jelek atau banyak salah. Biarkan saja dulu. Kalau kita selalu berkutat di paragraf yang sama, kapan akan selesainya? Ada saatnya kita harus kembali ke paragraf awal untuk membaca ulang dan melakukan editing atau revisi sesuai yang diinginkan. Tugas pertama adalah selesaikan tulisan sampai TAMAT.

  • Editing/Revisi
Sudah selesai tulisannya? Cerpen/essay/novel atau apapun itu tidak masalah, yang penting tamat. Ayo kembali ke paragraf pertama. Baca ulang. Ada typo atau salah ketik? Ayo edit! katanya, editor paling benci kalau melihat typo yang berserakan. Bahkan kita pun sering sebel kalau membaca sebuah buku yang banyak salah ketiknya, kan? Jangan remehkan masalah ini.

Ada bagian-bagian yang tidak pas? Tiba-tiba terbersit untuk membuat adegannya menjadi lebih oke? Ayo saatnya revisiii ...naskah yang lebih cantik dan lebih menarik pasti akan membuat peluangnya menjadi lebih besar untuk diterbitkan atau dimuat media.Menulis itu membutuhkan proses, tidak dengan sekelip mata maka semuanya akan jadi bagus. Sebuah buku best seller terkadang memerlukan proses penulisan yang panjang dan revisi yang berulang.
  • Menulis dan Menulislah 
Tidak banyak penulis yang diberikan bakat luar biasa yang tulisan pertamanya sudah bisa layak terbit atau muat. Sisanya adalah mereka yang harus berjuang dan merangkak memperjuangkan karir kepenulisan mereka dari bawah. Mencapai keberhasilan tidak bisa instan. Hanya yang berjuang keras dan tahan banting yang bisa melaju ke tangga kesuksesan.

Menulis dan menulislah terus, karena setiap kali menulis maka kemampuan kita pun akan bertambah dengan sendirinya. Hasil akhir adalah ujung dari setiap proses yang kita lakukan. Jadi? Menulislah.


Lalu, apakah menulis itu harus sekaligus jadi dalam satu kali duduk di depan laptop/PC? Oh tentu saja tidak. Tidak setiap orang diberikan kemampuan dan kelancaran ide secemerlang itu. Terkadang untuk sebuah cerita pendek atau essay singkat pun perlu waktu berhari-hari menuliskannya. Insya Allah akan saya tulis dan bahas dalam postingan selanjutnya. Ingatkan saya ya :)

Komentar

Hadi mengatakan…
Terima kasih atas saran san inspirasinya, Pak Iwok.
Iwok mengatakan…
sama-sama Mas Hadi, semoga bermanfaat :)
affanibnu mengatakan…
tapi kadang2 kalo sudah sering jadi jenuh,, itu kadang2 bikin sumbat ide.. :)
Iwok mengatakan…
@Affan - yup, jenuh itu wajar dan sering melanda penulis. apalagi penulis yang produktif. cara mengatasinya dengan memberikan beberapa hari untuk relaks dan refreshing. jadi pas duduk lagi untuk menulis, pikiran sudah segar kembali :)

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?