[Tips Menulis] Writer's Block
Siapa yang belum pernah mengalami Writer's Block? Sebagian penulis pasti pernah mengalami masalah kebuntuan ide. Jadi jangan khawatir dan panik kalau kamu mengalami hal ini. Mentok ide bukan akhir dari segalanya kok, jangan sampai kamu mikir karena sering mandeg akhirnya menjudge diri sendiri nggak bakat dalam menulis. Belum tentu begitu.
Banyak hal yang bisa mengakibatkan writer's block terjadi. Untuk yang setiap saat berhadapan dengan komputer untuk menulis dan menulis tanpa henti, bisa jadi kejenuhan akan mencegat sewaktu-waktu. Dan itu wajar karena otak kita juga akan kecapean dipaksa mikir terus. Lumrah manusia untuk mendapatkan jeda istirahat di sela-sela rutinitas, termasuk kegiatan menulis. Nulis memang tidak membuat capek secara fisik karena nggak usah lari-larian, tapi justru karena secara fisik nggak banyak gerak, pikiran lah yang lebih capek. Bayangkan bagaimana otak harus bekerja keras untuk merangkai begitu banyak cerita dan adegan yang akan tertuang lewat tulisan?
Pernahkah saya kena writer's block? Oh seriiiing ... hehehe. Lalu, kiat-kiat seperti apa sih yang biasa saya lakukan untuk mengusir si biang mandeg ini? Setiap penulis pasti punya kiat tersendiri mengatasinya, karena yang tahu gimana cara membuat senang dan nyaman kan hanya masing-masing. Tapi kalau dilihat-lihat, biasanya sih kiat-kiatnya nggak jauh beda.
Untuk naskah-naskah pendek (cerpen atau essay misalnya) boleh deh ambil break sejenak. Sehari cukuplah ya? Setelah itu, ayo geber lagi menulisnya. Jangan kebanyakan istirahatnya, ntar keenakan!
Ibaratnya gini, dari kota A untuk menuju kota B terdapat dua jalur; Jalur C dan Jalur D. Ketika kita memilih jalur C, lalu di tengah perjalanan ternyata terjadi kemacetan total (akibat tebing longsor yang menghalangi jalan misalnya), sementara kita harus segera sampai di kota B, mau tidak mau kita harus berbalik arah lalu mengambil jalur yang berbeda, yaitu jalur D. Tujuan akhirnya tetap sama kan, di kota D, tapi mau tidak mau kita harus berbalik dulu untuk mencari jalur alternatif lain agar bisa segera sampai di tujuan. Menunggu kemacetan terurai mungkin bisa, tapi sampai berapa lama? Sayang waktu yang sudah terbuang untuk menunggu, kan?
Perumpamaannya aneh, nggak? Hehehe
So, kalau kalian terkena writer's block, cara mengatasinya gimana? Sharing, yuk?
Image taken from www.charlesheflin.com
Banyak hal yang bisa mengakibatkan writer's block terjadi. Untuk yang setiap saat berhadapan dengan komputer untuk menulis dan menulis tanpa henti, bisa jadi kejenuhan akan mencegat sewaktu-waktu. Dan itu wajar karena otak kita juga akan kecapean dipaksa mikir terus. Lumrah manusia untuk mendapatkan jeda istirahat di sela-sela rutinitas, termasuk kegiatan menulis. Nulis memang tidak membuat capek secara fisik karena nggak usah lari-larian, tapi justru karena secara fisik nggak banyak gerak, pikiran lah yang lebih capek. Bayangkan bagaimana otak harus bekerja keras untuk merangkai begitu banyak cerita dan adegan yang akan tertuang lewat tulisan?
Pernahkah saya kena writer's block? Oh seriiiing ... hehehe. Lalu, kiat-kiat seperti apa sih yang biasa saya lakukan untuk mengusir si biang mandeg ini? Setiap penulis pasti punya kiat tersendiri mengatasinya, karena yang tahu gimana cara membuat senang dan nyaman kan hanya masing-masing. Tapi kalau dilihat-lihat, biasanya sih kiat-kiatnya nggak jauh beda.
- Kerja Juga Butuh Istirahat
Untuk naskah-naskah pendek (cerpen atau essay misalnya) boleh deh ambil break sejenak. Sehari cukuplah ya? Setelah itu, ayo geber lagi menulisnya. Jangan kebanyakan istirahatnya, ntar keenakan!
- Selesaikan Masalah!
- Lingkungan
- Hajar!
- Membelokkan Alur Cerita
Ibaratnya gini, dari kota A untuk menuju kota B terdapat dua jalur; Jalur C dan Jalur D. Ketika kita memilih jalur C, lalu di tengah perjalanan ternyata terjadi kemacetan total (akibat tebing longsor yang menghalangi jalan misalnya), sementara kita harus segera sampai di kota B, mau tidak mau kita harus berbalik arah lalu mengambil jalur yang berbeda, yaitu jalur D. Tujuan akhirnya tetap sama kan, di kota D, tapi mau tidak mau kita harus berbalik dulu untuk mencari jalur alternatif lain agar bisa segera sampai di tujuan. Menunggu kemacetan terurai mungkin bisa, tapi sampai berapa lama? Sayang waktu yang sudah terbuang untuk menunggu, kan?
Perumpamaannya aneh, nggak? Hehehe
So, kalau kalian terkena writer's block, cara mengatasinya gimana? Sharing, yuk?
Image taken from www.charlesheflin.com
Komentar