[Tips Menulis] Mencuri Perhatian Editor - Profil Penulis

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencuri perhatian editor yang menyeleksi naskah kita. Salah satunya adalah dengan menyusun profil yang menarik. Jangan salah, meski profil kadang sepele, tapi bisa mencuri sedikit perhatian, lho. Setidaknya untuk meyakinkan editor kalau naskah kita semenarik profil penulisnya, jadi 'memaksa' editor untuk mau membacanya sampai tuntas. *aamiin. hehehe* Namanya usaha, apapun harus kita lakukan, bukan?

Nah, seperti apa profil yang menarik itu? Saya ambil contoh untuk dua novel saya berikut ini.






Yang Nulis Novel Ini

Dalam sebuah traksaksi yang terlihat mencurigakan :

Petugas (dengan tampang sok galak dan tegas) : “Nama?”
Gue : “Iwok.”
Petugas : “Hah, nama apa tuh?”
Gue (dengan tampang bete) : “Nama orang”
Petugas (bengong) : “Nama asli?”
Gue (kesal) : “Mana ada orangtua ngasih nama sejelek itu, Pak!”
Petugas (kaget) : “Loh, jadi?”
Gue (dengan nada bangga) : “Itu nama pena saya.”
Petugas (bingung) : “Maksudnya?”
Gue (makin bangga) : “Itu nama saya kalo sedang berubah jadi penulis.”
Petugas (mengerutkan jidatnya dan tampak ragu) : “Anda penulis? Ah, masaaaa …”
Gue (tersinggung) : “Meski tampang saya ganteng begini, tapi suer lho Pak kalo saya penulis. Buktinya saya pernah nerbitin Suster Nengok, Pulau Huntu, TIKIL, Gokil Dad, Ganteng is Dumb, KING, dan Batman Saroong. Ketahuan nih Bapak nggak pernah maen ke toko buku. Gawol dong Paaaaaak.”
Petugas (merengut) : “Nggak ah, nggak percaya. Masa ada penulis botak?”
Gue (bingung. Emang penulis nggak boleh botak?) : ”Jangan begitu dong, Pak. Saya tersinggung nih. Kalo Bapak nggak percaya, silakan Bapak cek blog saya di  http://iwok.blogspot.com. Di sana ada daftar buku-buku yang sudah saya terbitkan. Bapak udah kenal internet, kan?”
Petugas (marah) : “Jangan kurang ajar! Saya sudah tahu makanan itu dari dulu!”
Gue (merana) : “Plis deeeeeeeeh … itu kan Indomie Telor Kornet. Jadul amat sih, Pak?”
Petugas (mengalihkan pembicaraan) : “Anda mengatakan kalau anda seorang penulis? Bukannya pekerjaan anda karyawan swasta? Anda mau mengelabui saya, heh?”
Gue (celingukan) : ”Psssssssstt ... saya lagi menyamar, Pak! Biasa, cari sampingan buat bikin Villa di Puncak.”
Petugas (girang) : “Boleh dong saya ikutan nginep kalo liburan?”
Gue (bete) : “Yeeeeee … tidak disewakan. Tapi kamar pembantunya ada dua kok, Bapak boleh pake salah satunya.”
Petugas (merengut) : Ya sudah, gapapa, daripada nyewa hotel mahal. Terus alamatnya saya tulis gimana nih? Lengkap sesuai KTP?”
Gue (panik) : “Wah, jangan, Pak. Nanti identitas saya ketahuan. Tulis Tasikmalaya aja, Pak.”
Petugas (mendelik) : “Tapi kalau saya harus menghubungi anda gimana? Nomor handphone, deh.”
Gue (menggeleng) : ”Jangan juga. Kalo pada tahu, tar banyak yang nelepon minta sumbangan. Mention di twitter @iwokabqary aja deh.”
Petugas : “Pasti di bales, kan?”
Gue (tersenyum) : ”Pasti dong ... kalo inget.”
Petugas (sok tegas lagi) : “Ya sudah. Bayar cash atau cek?
Gue (ngebanting karung gede ke atas meja) : “Sesuai kesepakatan via telepon : cash!” Huuuffff …. Brak!
Petugas (tersenyum senang melihat sekarung uang) : “Ya sudah. Ini kuncinya, dan hati-hati makenya, jangan sampe baret-baret. Saya bisa kena damprat pimpinan kalo tuh barang sampe lecet.”
Gue (pun tersenyum) : ”Sip deh.”

Setelah itu gue pun keluar ruangan, menuju kapal selam yang sudah terparkir dengan manisnya di pinggir anjungan. Gue nyelem dulu ya, mau cari ide baru di dasar laut.[]
Contoh lainnya yang lebih ringkas seperti ini :
Iwok Abqary – Sering dikira jualan dodol gara-gara tulisannya yang dodol. Tapi lumayan doyan dodol juga sih, makanya wajahnya jadi terlihat manis dan legit … (aiih .. jadi pengen nabok). Cowok yang ngaku-ngaku mirip Robert Pattinson ini (hoeks ...) tinggal di pinggir sebuah pemakaman umum di Tasikmalaya. Tapi hal itu tidak menjadikan cowok ini pemberani. Kalo malem-malem ada suara-suara aneh dan mencurigakan dari arah makam, dia milih ngumpet di balik selimut daripada nyamperin (gila aja ... lo aja yang nyamperin sono, gue mah kagak!). Tapi gara-gara rumah deket makam, akhirnya dia jadi rajin nulis novel-novel kucrut kayak begini. Daripada nulis novel horor terus didatengin temen-temen tokohnya? Hiiiy ....

Novel-novel kucrut Iwok lainnya bisa dibaca dalam Gokil Dad, Suster Nengok, Pulau Huntu, Batman Saroong, Ganteng is Dumb, TIKIL, dan Gokil School Musical. Dijamin yang baca ikutan kucrut juga, dan yang udah kucrut jadi tambah ancur. Welcome to the club! Hohoho ...

Nah, seperti apa profil kamu? Ayo bikin yang unik dan menarik!
Tunggu postingan saya tentang Mencuri Perhatian Editor selanjutnya. ^_^

Komentar

Meity mengatakan…
Mmm ... menarik. Coba ah ... di CV tapinya!
Iwok mengatakan…
@meity - waaakss... CV lamaran kerja? dududu ... ga ikutan yaaaa :p
astri mengatakan…
Ngakak baca profilnya kang iwok
Iwok mengatakan…
@astri - hihihi ... *tutup muka*
moenk mengatakan…
Jiyeeeeehhhh... mantabbbbb transaksi diatas ! ^0^ *buntutin-menuju-kapal-selem*
Nunik mengatakan…
Dulu, pertama kali baca (data penulis yang nomor satu), aku ketawa terus. bacanya juga berkali-kali. Unik sih :))
Iwok mengatakan…
@mba Moenk - hayu kita balapan! *manasin dulu kapal selemnya* :P
@nunik - hihihi ... berarti pengaruhnya memang ada ya? :D

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?