Serunya Dapat Oleh-Oleh dari Minmie



Abith (10) dan Rayya (5) sudah mengenal karakter Minmie dari buku cerita yang dimilikinya. Sebagai anak cewek, saya tahu persis mereka akan suka dengan karakter ini. Sebelumnya mereka sudah sangat mengenal karakter-karakter princess keluaran Disney, seperti Snow White, Cinderella, Ariel, Belle, dan lain-lain. Mereka juga menyukai serba-serbi berbau princess. Tidak heran kalau barang mereka beserta asesoris lainnya harus selalu berbau princess. Bahkan setiap ke toko buku, majalah dan buku berbau princess lah yang selalu mereka cari.

Kesukaan terhadap princess menular pada warna yang mereka sukai. Kalau Abith menyukai warna ungu, Rayya menyukai warna pink. Warna yang sangat princess, kan? Syukurlah mereka memilih warna yang berbeda, karena setidaknya barang keduanya tidak didominasi oleh satu warna saja. Hehehe.

Ketika Penerbit Mizan mengeluarkan picture book seri Minmie, saya sudah yakin mereka akan suka. Karakternya yang cantik, imut, sekaligus riang dan lucu, pas sekali untuk anak cewek yang sebelumnya menyukai dunia princess. Benar saja, nama Minmie langsung melekat sebagai salah satu tokoh 'princess' idola mereka (meski harus saya akui belum bisa melibas tokoh-tokoh princess sebelumnya). Terlebih saat ada aplikasi Minmie untuk gadget android.


Minmie - My Lovely Brownies, aplikasi ini dapat diinstal gratis melalui Google Play. Dan benar saja, mereka langsung menyukainya. Seringkali aplikasi ini diputar berulang-ulang, tidak saja untuk membaca (untuk Abith) dan mendengarkan (Rayya) ceritanya, tapi juga untuk dimainkan gimmick-gimmicknya. Sayangnya, aplikasinya masih sangat sederhana dan belum ada aktivitas yang lebih banyak untuk dimainkan. Meski begitu, toh karakter Minmie semakin melekat pada mereka.

Mendengar kalau saya akan berangkat ke Bangkok untuk bertemu creator Minmie membuat mereka sempat ngambek. Mereka ingin ikut dan ketemu Minmie! Hehehe ... mereka tidak tahu (dan saya pun sebenarnya) kalau creator Minmie itu sama sekali tidak mirip Minmie. Hahaha ... Siapa mengira kalau pencipta karakter ini adalah seorang seniman cowok dengan style cuek, rambut panjang dikuncir dan sangat pemalu?

Alhamdulillah, setelah hari pertama di Bangkok bisa bertemu dengan ms. Intira, perwakilan dari Minmie Factory, hari kedua saya bisa bertemu dengan ownernya, dan juga pencipta karakter Minmie! Wuooow ... sebuah kehormatan saya bisa bertemu langsung dengan orang-orang penting seperti mereka. Lebih senang lagi karena mereka begitu welcome, ramah dan sangat bersahabat.

Oya, Minmie ini sebenarnya karakter yang ada dalam produk tas yang mereka produksi. Popularitas dan ketenaran karakter Minmie membawa mereka pada kerja sama dengan produk-produk lainnya, sebagai contoh, penerbitan buku serial Minmie yang di Indonesia dipegang licensinya oleh Mizan. Untuk penjualan tasnya sendiri, Minmie termasuk produk yang memiliki brand tersendiri dan sudah dijual di berbagai negara.Untuk di Indonesia sendiri, produk tas Minmie bisa diperoleh di sini.

Saya tidak pernah menyangka apabila pertemuan kami (saya dan tim penulis dari Indonesia) akan diakhiri dengan pemberian suvenir berupa masing-masing sebuah tas Minmie! Yiaaaay ... produk Minmie memang sudah ada di Indonesia, tapi .... tas yang ditandatangani langsung oleh desainer dan ownernya di mana belinya coba? berharga banget nih. Langsung kebayang Abith dan Rayya jingkrak-jingkrak kegirangan dapat oleh-oleh seperti itu.

Tapiii ... tasnya cuma satu! *glek* yang ada mulai kebayang kerusuhan yang bakalan terjadi. Abith dan Rayya akan berebut tas Minmie! Abith akan mengklaim tas itu untuknya karena warnanya UNGU! Dan Rayya akan mengeluarkan jurus mautnya untuk membuat semuanya tambah runyam : NGAMUK! hiyaaaa ... antara senang dan mpot-mpotan nih terima tas ini. Dan saya pun mengirim pesan via Whatsapp dengan deg-degan.

"Siapa yang mau tas Minmie? Ayah punya, lho, tapi cuma satu."

Jawaban pun langsung saya terima.

"Ayah, Kakak mau. Tapi kenapa cuma satu?"
"Soalnya, Minmie ngasihnya cuma satu. Tasnya buat berdua sama Adek, ya?"
"Tasnya warna apa?"
"Warna ungu."
"Berarti itu buat Kakak!"

Nah, kan?

"Minmie bilang, tasnya untuk Kakak dan Adek berdua."
"Minta satu lagi aja buat adek. Yang warna pink."

Hadeuuuh ... dikasih kok minta nambah, Nak?

"Tasnya cuma dikasih seorang satu. Yang lain juga dikasih satu-satu, enggak ada yang dua."
"Jadi buat Adek apa dong?"

Bener kan? bener kaaaan ... si Kakak pasti bakalan klaim itu buat dia.

"Tasnya dipake bareng-bareng aja. Gantian. Kalau nggak mau gantian, nanti tasnya diambil lagi sama Minmie."
"Tapi Kakak mau tas Minmie."
"Berarti boleh ya kalau adek juga mau make?"
"Iya deh."
"Janji nggak bakalan berebut?"

Lama nggak ada balasan. Akhirnya saya tanya lagi.

"Mau janji nggak?"
"Iya janji. Asal Kakak yang makenya lebih sering."

Halah, tetep aja ada syaratnya. hehehe. Yawes, mulai plong deh. Minimal saya bisa menagih janji si Kakak kalau mereka mulai berebut nanti.

Ternyata? Mereka bisa akur buat sharing tas Minmie seperti terlihat dalam foto. Thank you, Minmie! ^_^

Komentar

Benny Rhamdani mengatakan…
minmie sweet minmie
no tears in my ayes ...
dewi cendika (ichen) mengatakan…
Minmie punyaku Pink doong heheheee
Iwok mengatakan…
@bhai - yup, Minmie is really sweet ^^
@ichen - hehehe ... kalo punya ichen kelupaan diambil, pas banget tuh tasnya buat Rayya. wkwkwk
Anonim mengatakan…
maap kang, masih penasaran.. beneran lupa bawa oleh2 buat teteh??

kang, aku pindah blog ke wordpress yaa..
Iwok mengatakan…
@Gege - hihihi ... sebenernya ga lupa, tapi bingung beliin apa. Soalnya dia nitipnya kalo nggak tas ya parfum. weleh, kayak bekelnya banyak aja. Akhirnya aku bilang, beli tas sendiri aja di Tasik, tar billnya kasiin aku. daripada beli di Bangkok terus salah model pula? aku nggak ngerti model yang Iren suka yg kayak gimana. wkwkwkw
Aishi6533 mengatakan…
Kak alamatnya minmie factory di mana ya? pengen ke sana juga

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?