Tugas Sekolah Rayya
Pulang kerja kemarin disambut Rayya di depan pintu. Belum sempat ganti baju, tangan saya sudah ditariknya untuk duduk.
Rayya (ngomong dengan ekspresi serius) : "Ayah, maafin aku ya, sudah suka membuat Ayah marah. Ayah kan capek kerja cari uang buat aku. Ayah mau maafin aku, kan?"
Ayah mana coba yang nggak meleleh denger anaknya ngomong begitu? Capek kerja seharian pun langsung menguap seketika. Sambil menahan air mata, saya pun menjawab; "Iya. Ayah maafin."
Rayya (ngomong dengan ekspresi serius) : "Ayah, maafin aku ya, sudah suka membuat Ayah marah. Ayah kan capek kerja cari uang buat aku. Ayah mau maafin aku, kan?"
Ayah mana coba yang nggak meleleh denger anaknya ngomong begitu? Capek kerja seharian pun langsung menguap seketika. Sambil menahan air mata, saya pun menjawab; "Iya. Ayah maafin."
Ekspresi Rayya langsung
berubah : "Yes! PR aku sudah selesai. Ayah, kalau Bu Guru nelepon,
bilangin aku sudah ngerjain PR-nya ya?" katanya sambil ngeloyor pergi.
Ealah, yang tadi tuh akting buat ngerjain tugas sekolah, toh?
*Ayahnya gigitin meja*
#Fatherhood
Ealah, yang tadi tuh akting buat ngerjain tugas sekolah, toh?
*Ayahnya gigitin meja*
#Fatherhood
Komentar