[Review] Zee & Syd ~ Ciko Satrio

Pertama kali melihat cover buku yang berjudul Zee & Syd dan membaca blurb-nya, rasa penasaran dan niat ingin membeli bergejolak di hatiku seketika. Bukan hanya modal covernya yang terlihat menarik perhatian, tetapi tema yang diangkat dalam cerita tersebut benar-benar anti mainstream dari cerita-cerita lainnya dan bisa dilihat di sekeliling kita. Buku ini mengajak dan mengingatkan para pembaca, khususnya para remaja, agar selalu mematuhi aturan lalu lintas dan menggunakan kendaraan seseuai dengan batas umur yang telah ditentukan. Belum lagi terdapat keunikan dari buku ini, ialah tidak hanya berisikan novel utuh, melainkan ada sisipan komik di beberapa bab, yang menyebabkan buku ini disebut sebagai Nomik (Novel Komik).


Buku menarik dengan sasaran pembaca para remaja ini ditulis oleh Iwok Abqary, seorang penulis setia cerita-cerita remaja, yang telah berkecimpung di dunia tulis menulis sejak lama. Terbagi dalam 9 bab, diceritakan kisah awal seorang remaja lelaki bernama Syd yang hampir menyerempet gadis bernama Zee dan sahabatnya, Sarah .Dari sinilah cerita ini berlanjut dengan kejadian dimana Zee dan Sarah menyalamatkan seorang pengendara motor bernama Danang, yang terjatuh dari motornya akibat ulah aksi geng motor liar. Mereka pun akhirnya terseret dalam masalah serius. Mendapat teror, beberapa kali ada yang menguntit diam-diam, hingga kejadian yang bisa berujung kepada keselamatan nyawa Zee, Sarah, beserta korban yang ditolong oleh mereka.

Cerita ini dikemas dalam bahasa yang sederhana, namun menggugah dan dapat membangkitkan emosi pembaca. Gaya cerita sang penulis yang gaul, asyik, dan santai,memudahkan kita dalam mencerna dan memahami makna dari isi cerita tersebut. Selain itu, alurnya yang mengalir, segar, dan membuat penasaran, membuat kita tak ingin mengalihkan pandangan selain berkutat dengan buku ini, ingin terus mengetahui kelanjutan dari cerita tersebut. Sedikit bumbu romantis pun, terselip di ending cerita yang tak terduga ini. Plus, dengan adanya komik di dalam novel ini, menurutku membuat para pembaca tidak bosan karena terus-menerus terpaku membaca tulisan saja.

Tokoh yang sangat kusuka dalam cerita ini adalah Syd. Dimana ia terkenal dengan sikapnya yang cool, angkuh, dingin, belagu, tidak peduli sekitar, dan kata-katanya yang ketus kepada siapa pun. Namun dibalik itu semua, terdapat alasan kuat mengapa sikap itu tertanam di diri Syd. Ada sisi terpendam lain dari diri Syd yang mengejutkan, yang akan kita temui ketika membacanya nanti. Seberapa pun berbahaya, ada alasan mengapa cowok bergabung dengan geng motor. Seberapa pun dia marah, selalu ada alasan memaafkan. Dan seberapa pun belagu, ada alasan untuk menyayangi.

Overall, isi serta kualitas buku ini bagus dan menarik. Jenis kertas yang dipakai yaitu bookpaper, memudahkan untuk dibawa kemana-mana karena ringan. Sayangnya, tidak ada pembatas buku yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi pembaca, agar tidak perlu lagi melipat ujung kertas untuk menandai batas halaman yang terakhir kita baca.

Grab it fast! Dengan mengeluarkan kocek senilai Rp. 43.500,00 saja, kalian sudah bisa mendapatkan buku keren ini. Banyak pesan-pesan moral yang terdapat dalam buku ini. Usai membaca buku ini, kita semakin tersadar bahwa betapa bahayanya membawa motor secara ugal-ugalan, terutama bagi pengendara yang masih di bawah umur. Kita juga diajak untuk menjunjung tinggi rasa tolong menolong terhadap sesama. Recommend  banget buat kalian, khususnya untuk para ABG dan remaja. Terakhir dariku, sayangilah nyawa kita selagi jalan hidup kita masih panjang dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan berguna bagi sesama. Karena sesungguhnya masa depan yang cerah, terbentang luas menyambut kita di depan sana.

“Mengikuti kisah Zee & Syd seperti jalan-jalan sore di trotoar kota. Hiruk pikuk, penuh asap, tapi meringankan hati,”

sumber : https://www.facebook.com/notes/ciko-satrio/iniresensiku-zee-syd/353568248163883

Komentar

islam di dadaku mengatakan…
reviewnya menarik jadi pingin baca bukunya
Iwok mengatakan…
ditunggu di toko buku ya. hehehe

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?