[Resensi] Misteri Gua Jepang : Melacak Jejak Rahasia Harta Karun
Judul : Misteri Gua Jepang
Penulis : Iwok Abqary
Illustrator : Indra Bayu
Penerbit : Kiddo (Gramedia Grup)
Tebal Buku : v + 152 halaman
Cetakan : Pertama, Juni 2015
ISBN : 978-979-91-0865-4
Memang beda ya, cerita anak yang ditulis oleh penulis kawakan. Kayak yang satu ini nih, Misteri Gua Jepang by Iwok Abqary. Ceritanya asyik, bahasanya enak, dan plotnya rapi. Novel ini merupakan rangkaian Seri Misteri Favorit yang di;uncurkan oleh Penerbit Kiddo. Beraroma detektif karena di dalamnya terdapat suatu misteri yang menarik untuk dipecahkan. Seruu..
Cerita diawali dengan kekesalan Adon karena rencana liburan ke Yogyakarta, batal. Ayah mengalihkan tujuan ke Pantai Pangandaran karena keinginan Kek Pardi. Kek Pardi adalah kakek jauh Adon yang tinggal bersama keluarga Adon. Kakek jauh itu maksudnya kakak dari kakeknya Adon.
Hubungan Adon dan Kek Pardi yang memang tidak terlalu dekat semakin terasa tidak nyaman. Adon kesal, mengapa Kek Pardi memilih Pantai Pangandaran. Tapi ternyata Pantai Pangandaran adalah tempat wisata yang menarik. Akhirnya Adon pun mulai menikmati liburannya.
Suatu malam, Adon terkejut karena tempat tidur Kek Pardi kosong. Adon memang sekamar dengan Kek Pardi di hotel. Lalu Adon turun ke lobby dan mendapati Kek Pardi tengah mengobrol dengan seorang pria. Adon jadi bertanya-tanya. Kemudian menghubungkan dengan perilaku Kek Pardi. Saat baru tiba di Pantai Pangandaran, Kek Pardi langsung ingin segera mengunjungi cagar alam. Di dalam cagar alam itu terdapat beberapa gua. Salah satunya adalah Gua Jepang. Tapi belum sempat masuk ke dalam gua, Kek Pardi pingsan di pintu gerbang.
Setelah mengamati dan menyelidiki, Adon semakin yakin kalau Kek Pardi menyimpan rahasia tentang Gua Jepang. Dan itu berhubungan dengan harta karun peninggalan Jepang. Bersama Ujang, pemandu wisata cilik yang akrab sejak hari pertama, Adon kemudian terlibat dalam petualangan seru dan menegangkan.
Bagaimana kisah serunya? Baca aja yaa.. berasa kembali ke masa kecil deh. Suka banget baca cerita-cerita petualangan ala detektif gini. Kalo versi luar, tetep serial Lima Sekawan juaranya. Versi lokalnya, aku ngefans banget sama serial Noni.. sampe termimpi-mimpi si Godek-nya.. hehe..
Oh ya, yang menarik juga dari novel ini, ada sisipan kotak-kotak info yang memuat fakta unik tentang hal-hal yang terdapat dalam cerita. Misal: tentang Gua Jepang, pedang samurai, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, dan lain-lain. Kotak info itu dilengkapi pula dengan ilustrasi yang lebih memperjelas keterangannya. Jadi selain menghibur, novel ini juga menambah pengetahuan.
Deskripsi settingnya juga asyik dan detil. Pembaca betul-betul bisa membayangkan suasana tempat yang menjadi lokasi para tokoh beraksi. Hal ini menambah wawasan pembaca tentang daerah wisata di tanah air.
Buat orangtua juga bagus lho, baca buku ini. Setidaknya bisa belajar dari ayahnya Adon, gimana kalau anak kehilangan barangnya yang mahal. Bayangin aja, kamera DSLR punya Adon hadiah dari Ayah, hilang. Dan Ayah tenang ae menghadapinya. Sementara ibunya lumayan ada intro mau ngomel tuh. Hadeuh..
“Ya ampun, makanya hati-hati dong. Itu kamera pemberian Ayah, kan?” Ibu menggelengkan kepalanya.
“Ya sudahlah, bukan rezekimu berarti. Sudah, ayo habiskan kepitingnya!” Ayah menengahi. (halaman 79)
See? Ayah nyantai banget, ya.. kayak cuma kehilangan kaos kaki yang harganya sepuluh-duapuluh ribu doang. Dan di halaman berikut juga, handphone Adon hilang. Oh, tidak.. kalau aku mah udah ngomel sepanjang pantai kayaknya.. wkwkwk..
Back to the novel, ini adalah novel seri kesepuluh. Semua seri mengangkat setting di tanah air. Bagus banget untuk pengayaan pelajaran IPS. Anak-anak memang perlu pengetahuan macam begini, yang dikemas dalam sebuah cerita yang asyik. Jadi nggak berasa kayak baca pelajaran.
So, novel anak ini recommended buat anak-anak. Ceritanya keren, bikin penasaran, dan bikin pinter.. :)
Dikutip dari sini : http://perpustakaan-linda.blogspot.com/2015/06/misteri-gua-jepang-melacak-jejak.html
Komentar