Dusun Bambu, Lokasi Liburan keluarga yang Menyenangkan

Tak salah kalau Bandung jadi salah satu target kunjungan liburan para wisatawan. Setiap saat selalu saja ada objek wisata baru yang ditawarkan. Tidak saja di seputaran dalam kota, tetapi juga merambah sampai ke daerah pinggiran. Memutuskan untuk liburan singkat di Bandung berarti akan dihadapkan pada  pilihan yang sulit, karena setiap objek wisata sama menariknya. Karena itu, putuskan akan ke mana jika anda akan mengunjungi Bandung. Cari informasi sebanyak-banyaknya lalu pilih dan sesuaikan dengan waktu liburan anda. Hal itu akan membantu anda terbebas dari kepusingan. Hehehe.


Salah satu target liburan keluarga kali ini adalah mengunjungi Dusun Bambu. Objek wisata ini memang tidak bisa dibilang baru. Dalam 2 tahun terakhir, informasi dan foto-fotonya sudah sering malang melintang di dunia sosmed. Asli, foto-fotonya seringkali bikin mupeng. Makanya, kali ini kita harus pergi ke sana, biar nggak penasaran lagi.

Tugu Selamat Datang

Dusun Bambu berada di Jalan Kolonel Masturi KM 11, Cisarua, Bandung, masih dalam lingkup wilayah Lembang yang saat ini tampaknya menjadi pusat keramaian lokasi wisata di Kabupaten Bandung. Di sepanjang jalan ini bahkan terdapat beberapa spot wisata dan kuliner lain yang sudah lebih dulu eksis dan berdiri, seperti Kampung Gajah, Kampung Daun, Rumah Stroberi, Cafe The Peak, dan lain-lain. Belum lagi kita akan melewati hamparan kebun bunga di sepanjang daerah Cihideung yang dapat kita nikmati atau bahkan kunjungi secara gratis. Bisa beli juga sekalian kalau berminat. FYI, area Cihideung Lembang ini adalah salah satu pemasok beragam jenis bunga ke seluruh Jawa Barat.

Bagaimana rute menuju lokasi Dusun Bambu? 

Dari kota Bandung, perjalanan memang akan terasa cukup panjang. Kurang lebih 1 jam perjalanan untuk mencapai lokasi. Meluncurlah menuju arah Lembang. Di terminal Ledeng (Setiabudi), ambil arah kiri ke jalan Kolonel Masturi. Ikuti saja jalan tersebut sampai mentok. Ada beberapa persimpangan yang mungkin bikin bingung. Biar lebih tenang, pergunakan GPS atau aplikasi Waze agar bisa dipandu kapan anda harus berbelok. Nanya ke penduduk setempat juga tidak masalah. Dusun Bambu sudah sangat dikenal sehingga mereka bisa memberikan arah jalannya. Dari arah Jakarta, katanya lebih dekat melalui Cimahi daripada masuk dulu ke Kota Bandung. Silakan gunakan GPS anda. hehehe.

Jadi, apakah Dusun Bambu ini?

Diambil dari websitenya,  Dusun Bambu Family Leisure Park adalah sebuah ekowisata dalam bentuk konservasi bambu dengan konsep 7E yang terdiri dari Edukasi, Ekonomi, Etnologi, Etika, Estetika, dan Entertainment. Dengan dasar 7E terserbut Dusun Bambu bermimpi menjadi ekowanawisata pertama yang berada di Jawa Barat.


Ribet ya? Hehehe. Intinya, ini semacam paket liburan lengkap untuk keluarga. Taman bermainnya ada, tempat makannya banyak, spot buat foto-foto apalagi. Mau nginep juga sudah ada resort-resort dengan pemandangan yang sangat cantik atau camping ground dengan perlengkapan lengkap. semuanya dibalut dengan nuansa tradisional Sunda yang cukup kental, meski di beberapa sisi desain modern juga cukup terlihat. Dengan area yang sangat luas, seluruh keluarga dapat menikmati setiap area sehari penuh.

Ada apa saja di dalamnya? Mari kita masuk.

Tiket masuk ke area Dusun Bambu adalah 20ribu rupiah per orang. Sementara untuk parkir kendaraan roda empat sebesar 15ribu rupiah. Jangan buang potongan tiketnya, karena setiap lembar tiket dapat ditukar dengan sebotol air mineral. Atau kalau mau, dua lembar tiket dapat ditukar dengan sebuah bibit tanaman (bukan bibit bunga). Penukaran bisa dilakukan pada saat mau pulang di pintu keluar.

Wara-Wiri

Dari tempat parkir kendaraan, Dusun Bambu masih belum terlihat. Kita masih harus menaiki kendaraan khusus yang akan mengangkut pengunjung dari pintu masuk ke area wisata. Kendaraan ini dinamakan 'Wara-Wiri', cukup menarik karena didekorasi penuh warna. Sekilas tampak seperti odong-odong, tapi sebenarnya Wara-Wiri adalah kendaraan biasa, hanya saja bagian belakang dibuat semi terbuka, sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan persawahan saat di perjalanan. Sebuah pembuka jalan-jalan yang cukup menarik pengunjung, khususnya anak-anak.

Bamboo Playground & Rabbit Wonderland

Wara-Wiri akan mengantar pengunjung ke area pusat Dusun Bambu, dengan sambutan atraksi musik Sunda yang dimainkan secara live. Beberapa area hiburan dan kuliner berdiri berdekatan, memungkinkan pengunjung dapat memilih lokasi mana yang ingin dikunnjungi lebih dulu.  Yang jelas, permainan anak lebih dominan di sini. Terdapat Bamboo Playground serta Rabbit Wonderland & Creativity Ship yang bisa dimainkan anak-anak. Lokasi ini berbayar. Rp. 50ribu per anak untuk Bamboo Playground, dan Rp. 35ribu untuk bermain dengan kelinci di Rabbit Wonderland. Tiket tidak berbatas waktu, sepuasnya!

Pasar Khatulistiwa

Lapar? Ada tiga lokasi yang bisa dipilih, tergantung anda mau makan di mana. Pasar Khatulistiwa biasanya yang paling banyak diserbu. Konsep yang ditawarkan tak ubahnya foodcourt di mal dengan beragam food stall yang menawarkan ragam makanan dan minuman yang bisa dipilih. Makanan ringan sampai makanan berat lengkap tersedia. Deretan meja dan kursi bisa digunakan untuk menyantap hidangan, bisa di lantai bawah maupun lantai atas, dengan pemandangan indah ke seluruh kawasan Dusun Bambu. Kalau anda pernah mengunjungi Lembang Floating Market dan mengenal sistem pembayaran menggunakan koin khusus, di Pasar Khatulistiwa pun menerapkan sistem yang sama. Hanya saja, uang di sini bukan berupa koin, tetapi uang kertas seperti monopoli. Jadi, sebelum beli makanan, pastikan anda menukarkan dulu uang anda ke dalam uang khusus Dusun Bambu. Ingat, sisa uang khusus ini tidak dapat ditukarkan kembali apabila tersisa, jadi tukarkan secukupnya saja.

Lutung Kasarung

Lutung Kasarung adalah salah satu ikon dari Dusun Bambu. Tempat makan yang dibentuk unik seperti sarang burung ini jadi banyak buruan pengunjung untuk ... berfoto! Hehehe. Berada di atas ketinggian, sepertinya memang akan memberikan sensasi lain saat menyantap hidangan. Untuk bisa makan di tempat ini, anda harus reservasi dulu dan dikenakan biaya sewa tempat. Tapi kalau memang tidak berniat makan di sini, boleh kok sekadar numpang selfie doang.

Selain dua lokasi makan di atas, masih ada Cafe Burangrang yang lebih berkonsep modern (dengan view ke arah danau dan pegunungan), atau Purbasari berupa makan lesehan di dalam gazebo di pinggir danau.

Berhubung datangnya siang, kami memutuskan makan dulu sebelum memulai aktivitas menyusuri area Dusun Bambu. Pilihan jatuh pada makanan di Pasar Khatulistiwa, tergiur dengan berbagai makanan yang ditawarkan. Harganya memang sedikit di atas rata-rata, tapi bisa dimaklum mengingat ini adalah sebuah lokasi wisata. Rasanya juga enak, kok, dan tidak ala kadarnya.


Selain menawarkan wisata kuliner dan playground buat anak, Dusun Bambu paling asyik buat foto-foto! Yiaaay ... mari kita siapkan tongsis! Jujur saja, dengan sekian luas area yang ada, banyak sekali spot cantik yang bisa dijadikan background acara foto-foto. Turunlah ke area bawah, maka akan tampak sebuah danau buatan yang dikelilingi sejumlah gazebo di tepiannya. Hamparan padang bunga di salah satu sisi danau mempercantik pemandangan di area ini. Turunlah ke dermaga, dan mulailah beraksi di sana.


Mumpung masih di area danau, bermain wahana air juga bisa sekalian. Ada balon air dan kano yang bisa dipergunakan. Bayar tentu saja. Tapi kalau tidak, kembali menuju ke atas sepertinya lebih menarik. Sekadar main air sih bisa dilakukan di aliran sungai buatan di sana. Airnya cukup jernih dan dipenuhi bebatuan besar. Ada ikannya juga! Hehehe ... anak-anak suka sekali bermain di sini. Airnya dingin dan segar, melepas gerah dari sinar matahari yang cukup menyengat siang itu. Sekalian foto-foto? Oh, itu mah wajib. Hehehe.


Pengelola tampaknya mengerti apa yang dibutuhkan oleh pengunjung. Semakin banyak tempat asyik buat selfie tentu semakin cihuy. Hehehe. Tidak jauh dari aluran sungai, terdapat sebidang tanah berbukit yang dipenuhi berbagai jenis bunga. Taman Bunga! Huhuuy ... asli cakep banget buat cekrek lagi, cekrek lagi. Pengelola pun paham bagaimana mengatur taman itu agar tidak rusak jadi korban selfier seperti kejadian di taman bunga Amarilis di Gunung Kidul tempo hari. Di setiap bagian taman terdapat banyak jalan setapak sehingga pengunjung bisa berjalan di sana tanpa perlu menginjak bunga-bunga yang ada. Beberapa papan pengumuman untuk menjaga kelestarian taman dan tidak memetik bunga pun dipasang di mana-mana. Semoga saja para pengunjung bisa tertib dan taat aturan.


Dengan area yang sangat luas, Dusun Bambu juga menawarkan keseruan lain yang beragam. Masih ada kebun strawberry di mana pengunjung dapat memetik buah strawberry sendiri, taman satwa, area panahan, camping ground, pesawahan, arena bersepeda, hiking, dan lain-lain. Sepertinya saya salah saat datang ke sini tengah hari. Seharusnya pagi hari sudah sampai hingga bisa menjelajah seluruh area yang ada. Tapi tak apa, masih ada liburan selanjutnya untuk datang kembali.

Mau liburan ke Bandung? Yang satu ini mungkin bisa anda catat untuk target kunjungan.



Komentar

Fita Chakra mengatakan…
Belum pernah ke sini. Noted dulu deh.
jadi pengen main kesana
cafe mengatakan…
tempatnya bagus sekali
Julie Morgan Siregar mengatakan…
thanx min informasinya sukses selalu buat blognya yaaa..:)
eh iya ada yang tau informasi Air Gunung Salak ..????? kalo ada tolong tulis di blog ya min
Unknown mengatakan…
Thx utk infonya..bermanfaat buat aku yg suka liburan.. mampir juga yu ke web kami http://elementmtb.com/gowes-di-kota-tua-kenapa-tidak/

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?