[Family Vacation] Menjelajah Bromo, Batu, Malang – Part 1


Bagian Prolog bisa di baca di sini!

Pukul 7 lewat 19 pagi, kereta Malabar landing dengan mulus di Stasiun Malang. Ayeee … akhirnya bisa meluruskan pinggang. Seperti kata Rayya, “naik kereta itu asyik, asal jangan kelamaan.” Hihihi … nih anak satu udah kelihatan betenya memang. Nambah satu jam lagi bisa dipastikan dia bakalan ngamuk-ngamuk sendiri. Untunglah Malang sudah tiba dan kami berlompatan turun dari kereta dengan riang gembira. The journey is begun!

Tiba di luar stasiun saya mulai celingukan. Seseorang sudah mengirim SMS sebelumnya, “Saya di depan becak-becak Pak, pakai baju coklat.” Itu SMS dari pak Bambang, sopir travel yang menjemput saya. Tapi Pak Bambang tidak memberitahu becak yang mana dan baju coklat seperti apa, karena sesungguhnya beca dan yang berbaju coklat di depan stasiun pagi itu buanyaaak. Hehehe. Daripada salah negur, akhirnya saya balas SMS-nya; “saya depan Roti-O, pak. Pak Bambang sebelah mana?” Eh, tak lama seorang bapak paruh baya datang mendekat dengan senyumnya yang ramah. “Saya Bambang, Pak.” Oalaah .. sudah sepuh. #sungkem

Oya, untuk kepentingan liburan menjelajah Bromo, Malang, Batu, hingga ke Surabaya nanti, saya memang menggunakan Travel Agent. Biar nggak ribet. Bukannya nggak suka backpackeran, tapi bawa anak-istri dengan bawaan segambreng begini bisa-bisa saya mabok sendiri kalau naik-naik umum. Rempong bow! Makanya setelah survey sana-sini travel yang menawarkan paket wisata Bromo, akhirnya saya memilih Kayana Transport Malang. Kenapa? Karena eh karena, ternyata fasilitas yang saya terima nggak hanya diajak naik ke Bromo doang, tetapi juga termasuk tour keliling Malang - Batu seharian. Padahal dengan harga yang sama, di travel agent lain tidak termasuk fasilitas ini. Sebagai budget traveller,  jelas saya nggak mau rugi dong. Kalau bisa dapat lebih, kenapa nggak kan? Nah, karena agenda ke Bromo-nya malam hari, otomatis seharian ini saya butuh kendaraan yang bisa nganter-nganter ke beberapa objek wisata. Meski di jadwal yang mereka sodorkan ada beberapa objek wisata, tapi target kami siang ini cukup menyambangi Jatim Park 2 saja. Let’s go!

Sarapan dulu biar makin endut. #eeeh
Dari jauh-jauh hari saya sudah WA-an dengan mas Ari, pengelola Kayana Trans ini. Karena nyampe di Malang pagi lalu lanjut jalan ke Jatim Park, jujur saja kami nggak bakalan pede kalau nggak mandi. Apalagi tujuan utama kita ke sini kan mau nambahin koleksi foto #huatchii …, jadi mana mungkin kami foto-foto dengan wajah dekil penuh keringat sisa semalam? Tadinya kita pengen dianter ke hotel dulu, tapi mas Ari bilang belum tentu bisa, soalnya batas check in kan baru dimulai pukul 2 siang? Masa kita ke hotel Cuma buat numpang mandi dulu? Iiiss .. tak patut lah itu. Bisa-bisa digetok resepsionisnya nanti; “Ini hotel pak, bukan toilet umum!”

Dan rupanya mas Ari sudah mewanti-wanti kepada Pak Bambang agar mengantar tamunya kali ini  ke tempat mandi dulu sebelum dropping di Jatim Park. Terbukti pak Bambang langsung ngangguk-ngangguk pas saya bilang, “cariin tempat mandi ya Pak.” Mudah-mudahan Pak Bambang nggak ngajak kita ke kolam ikan. Duh, saya bukan keluarganya Deni manusia ikan.

Rawon Nguling. Bikin ngiler kan?
Tapi sebelum mandi, saya todong pak Bambang dulu untuk mengantar ke tempat sarapan enak. Dan kita dibawa ke Rawon Nguling. Katanya, ini adalah rawon paling juara seantero Malang dan sekitarnya. Eh ternyata bener lho, sepagi itu Rawon Nguling yang berada di Jalan KH. Zainul 62 Malang ini sudah penoooh. Dan yang membuat kita surprise, ternyata saat itu ada Pak Muhamad Nuh –mantan menteri Pendidikan—yang lagi sarapan rawon juga dan terhalang beberapa meja. Wohoho … awalnya saya mikir-mikir pas lihat bapak yang satu ini. Kayak kenal gitu, tapi di manaaaa. Saya mah emang gitu, kalau lagi lapar suka lama loadingnya. Pas RAM-nya udah panas, baru deh nyadar kalau bapak itu ternyata ... Sule! #Geplak. Ternyata rawon ini memang sudah sangat terkenal hingga pejabat sekelas menteri pun sarapannya di sini. Harganya berapa? Murah, satu porsi gede hanya Rp. 35ribu doang. Sumpah kenyang banget. Kalau belum puas sama rawon doang, ada additional menu seperti otak sapi goreng, empal, paru, babat, dan tempe goreng. Lekker! A must try kalau anda main ke Malang. Tempatnya nggak jauh dari Stasiun kok, paling cuma 5-10 menitan.


JATIM PARK 2 – BATU SECRET ZOO & MUSEUM SATWA

Jarak dari Malang ke Batu ternyata nggak deket-deket amat. Butuh sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk mencapai kota Batu. Apalagi kemarin weekend dan libur panjang di mana rombongan wisatawan dengan deretan bus-bus gede berbaris rapi di jalanan, membuat kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan. Sabar … sabaaar …  ingatlah keceriaan yang akan dinikmati sesaat lagi. #uhuk

Peta area Jatim Park 2

Target pertama jalan-jalan kita adalah Jatim Park 2. Sempat browsing sana-sini mencari apa bedanya antara JATIM PARK 1, JATIM PARK 2, dan JATIM PARK 3. Ternyata, Jatim Park 1 isinya wahana permainan semua seperti DUFAN. Jatim Park 2 lebih ke konsep kebun binatang serupa Taman Safari dan Ragunan, sementara Jatim Park 3 merupakan arena permainan dengan tema serba dinosaurus. Setelah diskusi dengan anak-anak, mereka prefer Jatim Park 1 dan 2. Tapi saya minta mereka memilih, karena nggak cukup waktu untuk ke dua lokasi yang tidak di satu area ini. Akhirnya disepakati Jatim Park 2 saja. Oke deal! Meluncuuur ….

Museum Satwa
 Jatim Park 2 mulai buka pukul 10 pagi hingga pukul 6 sore. Selain Batu Secret Zoo sebagai atraksi utama, terdapat pula Museum Satwa dan Eco Green Park sebagai objek tambahan. Kalau mau masuk ke dua lokasi tersebut harus membeli tiket yang berbeda. Namun, pengelola Jatim Park jeli melihat peluang untuk menarik wisatawan mengunjungi ketiga objek tersebut sekaligus. Tak hanya menawarkan tiket terpisah untuk setiap objek wisata, mereka pun menyodorkan tiket paket; Batu Secret Zoo + Museum Satwa dan paket Batu Secret Zoo + Eco Green Park. Saya pilih tiket paket Batu Secret Zoo + Museum Satwa seharga Rp. 150.000,- per orang. Sebagai penyayang binatang, sepertinya pilihan ini lebih cocok buat Abith dan Rayya. Dan ternyata bener, menjelajah Museum Satwa, Rayya sudah mulai susah diawasi. Dia melesat dan ngilang-ngilang terus, nggak peduli emak, bapak dan kakaknya sibuk foto-foto buat di sosmed #ups. Beberapa kali saya nyariin tuh anak, dan lagi kedapatan asyik motret-motret seluruh patung binatang, muter dari satu patung ke patung lainnya. “Yang ini harus diabadikan!” katanya, lalu lari ke patung lain dan mengatakan, "yang ini harus diabadikan juga." Begitu aja terus. Saya yakin memori ponselnya sekarang penuh dengan foto binatang.
Museum Satwa area serangga
Koleksi Museum Satwa ini memang patut diacungi jempol. Mulai dari binatang tropis sebangsa lebah dan ngengat hingga Moose, bison, dan beruang kutub dipamerkan dengan segala informasi detilnya, lengkap dengan sosok fisiknya yang diawetkan. Untuk anak-anak yang memang doyan mengamati dunia binatang, ini bakalan jadi atraksi yang menarik sekali. Butuh sekitar 1 jam untuk mengelilingi museum ini hingga setiap sudutnya sebelum melanjutkan perjalanan menuju Batu Secreet Zoo.


Kalau Museum Satwa menyajikan hewan-hewan yang tidak hidup, Batu Secret Zoo tentu saja kebalikannya. Tak ubahnya kebun binatang lain, Batu Secret Zoo memamerkan koleksi aneka satwa dalam kandang atau ruangan kaca. Tentunya disesuaikan dengan habitat binatang itu sendiri. Uniknya, Batu Secret Zoo memiliki beragam binatang yang mungkin tidak ditemukan di kebun binatang lain. Contohnya saja beragam kera, dari yang terkecil di dunia hingga yang bulunya aneka warna. Saya tidak mengingat nama-namanya, tapi yang pasti baru kali itu melihatnya.


Batu Secret Zoo mungkin tidak seluas Taman Safari, tapi untuk koleksi satwanya cukup lengkap, khususnya binatang-binatang bertubuh kecil. Dengan luas area tidak kurang dari 12 hektar, pastinya bakalan bikin gempor kalau harus berjalan kaki menyusuri setiap area yang ada. Makanya, biar jalan-jalannya lebih seru dan bebas cape, ada penyewaan E-bike yang bakalan nganterin kita keliling area. Biaya sewanya Rp. 100ribu per 3 jam. Di aturannya sih setiap e-bike dikhususkan untuk usia 15 tahun ke atas, mungkin karena anak kecil identik main sepedaan yang masih nabrak kanan-kiri ya? Hehehe ... Tapi Rayya yang masih 11 tahun pun ternyata bisa make kok . Lah, Cuma ngegas maju sama mundur doang kok. Malah dia yang sering ngebut duluan di depan.

lebih nyaman keliling dengan E-bike
Foto sama binatang bayar 5ribu perak saja! Murey kan?

Batu yang cerah dan panas sejak pagi tiba-tiba mendung dan mendadak hujan deras, tepat saat kita berada di kandang singa. Hiyaaaa … sementara kita berdesakan di luar kandang, singanya menatap kita dengan mata berkilat-kilat. Hadeuuuh …. ampun om.


Ngasih makan singa cuma bayar 10ribu saja.

Batu masih diguyur hujan saat kita memutuskan untuk memaksa lari ke pintu keluar. Sudah pukul 5 sore dan kita butuh istirahat sebelum mempersiapkan tenaga untuk menuju Bromo nanti malam. Semalam di kereta kurang tidur, dan malam ini sudah dipastikan akan kurang tidur juga. Pak Bambang sudah mengatakan kalau kita akan dijemput pukul 11 malam untuk menuju Bromo. Wuidiih ... jangan sampai kita tepar di pertengahan liburan. Ini baru hari pertama, masih ada 3 hari berikutnya yang membutuhkan tenaga. Jadi, ayo kita pulang!

Dinner @Depot Flamboyan - Jalan Jenderal Sudirman Batu
Berhubung lapar, kita minta di antar ke tempat makan dulu. Pak Bambang membawa kita ke Depot Flamboyan di Jalan Panglima Sudirman. Tempatnya enak, makanannya juga lezat. Kebetulan menyajikan menu-menu Jawa Timuran seperti rujak cingur, garang asem iga sapi, dan lain-lain. Beneran, enak dan seger banget. Garang asemnya rekomended!

Rujak cingur, enak sumpah!

Garang asem iga sapi, asem-asem seger.

Iga bakar pedas!

Beres makan, langsung cabut ke hotel Prima Asri 153 di jalan Imam Bonjol Atas. Hotel kelas melati ini tidak istimewa, tapi kamarnya cukup bersih dan luas. Bisalah kalau mau koprol dan jungkir bolak-balik. Untuk kamar type family, kita dapat 2 queen size bed dan 1 single bed. Dan yang lebih asyik dari hotel ini adalah lokasinya yang sangat strategis dan dekat dari mana-mana. Bahkan dari Jatim Park 1 bisa jalan kaki karena lokasinya yang tepat berada di belakangnya. Dari jendela kamar yang berada di lantai 2 kita bisa melihat deretan bus yang berjajar di area parkir dan ratusan pengunjung yang berduyun-duyun dari dan menuju ke arena permainan. Dari hotel ke Museum Angkut juga hanya sekitar 3 km, begitu pula dengan Jatim Park 2 dan Batu Night Spectacular (BNS). Naik grab ke 3 lokasi di atas masing-masing hanya 12ribu saja. Irit.

Hotel Prima Asri 153
Masuk kamar  nggak sempet mandi lagi. Sudah mulai pada gempor dan cape. Apalagi mata udah kriyep-kriyep karena kurang tidur. Dalam sekejap semuanya tepar dengan sukses.

TEEET ... TEEEET ... TEEEET ....

Kriyep-kriyep lirik ponsel. Pukul 22.30!
AARRRGGGHH ... !

Bersambung ke part 2

Jadi, berapa biaya hari kedua ini? Nih buat yang mau ngintip :D



Komentar

Izzah Annisa mengatakan…
Asyik bangeeet.... Foto2nya bagus yang di Secret Zoo. Uploadable banget. Ngiler euy, liat rawon sama iga bakar pedesnya. Termasuk murah ya, Kang, untuk 4 jenis pilihan masakan. Jadi pingin ke Malang.
Iwok Abqary mengatakan…
Eh yg makan di depot flamboyan itu harusnya 200ribu malah, bukan 225ribu. Yg 225ribu yg makan rawon.
Iya mba izzah, termasuk murah segini sih, jauh dibawah biaya makan yg saya anggarkan. Biasanya di tempat wisata kan mahal2 ya? Ini harganya standar aja sih, tapi beneran enak. Pak bambang ga salah ngasih rekomendasi. Hehehe
Bambang Irwanto mengatakan…
Seruuu... Kang.

Tapi waduh... sopirnya kok namanya Bambang juga, Kang Iwok? Wwkwkwk..

Nah yang saya pengin tahu, itu Kang Iwok jadinga mandi di mana? Kan habis makan rawon langsung ke Jatim Park
gembull mengatakan…
Next trip klo ke Jogja inget gembull yes Mas, siap jadi travel agent yg murah, meriah, mewah, sumpah, wah.. #apaasih hehehe...
Iwok Abqary mengatakan…
@mas Baim. Ba iya, lupa ga diceritain ya. Saya akhirnya mandi di brawijaya oleh-oleh mas. Di belakangnya berderet pemandian umum, memang dikhususkan buat rombongan wisatawan 😁
Iwok Abqary mengatakan…
@Gembull - hahaha siyap mbul, insya Allah kalau ke yogya yogya saya calling mas gembull 😁
Unknown mengatakan…
keren pak Iwok.
Trima ksh telah memakai jasa kami di Malang dan Bromo.
Sukses bwt pak Iwok dan keluarga
Iwok Abqary mengatakan…
Sama-sama mas Ari, terima kasih atas layanannya yang memuaskan. Sukses juga buat kayana ya 😊
Widya Ross mengatakan…
Kang Iwok makan rujak cingur baru pertama kali kah? Kok takjub banget bilang uenak ��. Btw dulu pun aku pas lewat kandang singa rada was. Gede gede dan keliatan ganas hahaha
Iwok Abqary mengatakan…
Widya, hahaha dulu pernah makan rujak cingur, tapi ga seenak ini. Dan udah lama sekali, jadi lupa lagi sensasinya.
Eh iya, singanya guede-guede, suwer saya sih merinding takut singanya lepas 😁
Tuteh mengatakan…
Sering baca ulasan tentang Jatim Park 1, 2, 3, dan semakin menjadi-jadi ngilernya membaca tuliasan ini daaaan melihat foto-fotonya Kang Iwok and fam. Stressnya di tulisan pertama langsung hilang kan, Kang? Hahaha. Anak-anak juga enjoy banget *kemudian ngebayangin rawon rawon dan rawon* :D
Iwok Abqary mengatakan…
Tuteh, Stres langsung lupaa.... Hahaha dahsyatnya sebuah liburan ya? Apalagi habis makan rawon, beuuuh ... Timbangan langsung naik! Xixixi

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Itu Ada; Bocil Sembuh dari Panleukopenia

Digitalisasi Usaha untuk Bertahan di Masa Pandemi

[Tips Menulis] Ketebalan Sebuah Naskah Novel?