[Tips] Contoh Surat Pengantar ke Penerbit (Cover Letter)
Sampai saat ini masih banyak yang penasaran, seperti apa sih contoh surat pengantar ke penerbit itu? Sebetulnya, tidak ada aturan baku mengenai surat pengantar atau cover letter ini. Setiap orang bisa membuatnya dengan format yang berbeda-beda. Yang harus diperhatikan, surat ini adalah pengantar kita untuk menyerahkan naskah bagi penerbit. Karena itu, jangan lupa untuk mencantumkan keterangan lengkap atau spesifikasi naskah tersebut. Hal ini menjadi penting agar sekretaris redaksi yang akan menerima naskah ini bisa segera memilahnya ke dalam kelompok yang tepat.
Bisa kita bayangkan kalau naskah yang kita kirim tanpa surat pengantar yang jelas. Dengan kesibukan yang tinggi, bisa jadi Mba Sekred hanya akan melihat sekilas naskahnya, lalu mengelompokkannya ke dalam tumpukan yang salah. Setelah lama menunggu giliran review, ternyata pada saat giliran dibaca, editor yang bertugas akan berteriak; "Hey, naskah ini bukan termasuk ke dalam bagianku!"
Huhuhu ... nyesek banget kan? Naskah kita yang sudah duduk manis mengantri ternyata salah jalur! Jangan salahkan siapapun kalau naskah kita harus mengantri di jalur yang benar dari awal lagi. Padahal, kalau ada surat pengantar seperti ini, mba Sekred bisa langsung memilahnya ke dalam kelompok yang tepat dari awal.
Bagaimana contoh surat pengantar ini? Saya ambil contoh surat yang saya tulis pada saat mengajukan naskah Dog's Love ke penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Tasikmalaya, 19 Agustus 2009
Kepada Yth.
Redaksi Fiksi
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jl. Palmerah Selatan
Jakarta 10270
Salam buku,
Berikut ini saya kirimkan sebuah naskah dengan harapan sesuai dengan visi-misi penerbit GPU sehingga dapat diterbitkan. Adapun rincian naskah tersebut adalah :
Judul : Dog’s Love
Genre : Teenlit Komedi
Target Pembaca : Remaja
Tebal Halaman : 126 Halaman A4, 1,5 spasi, Times New Roman.
Sinopsis : Terlampir
Keunggulan Naskah : Sampai saat ini cerita komedi masih tetap
disukai, dan tema yang saya ambil tentang seseorang yang bisa bicara bahasa binatang (anjing) belum pernah (sepengetahuan saya) menjadi tema sebuah cerita (novel). Diramu dengan gaya komedi, diharapkan novel ini dapat disukai oleh kalangan remaja.
Demikian disampaikan. Semoga naskah ini bisa menjadi kerjasama kedua saya (setelah ‘Ganteng is Dumb’) dengan Gramedia Pustaka Utama.
Terima kasih.
Salam,
ttd
Iwok Abqary
Simpel sekali, kan? Semoga membantu :)
Bisa kita bayangkan kalau naskah yang kita kirim tanpa surat pengantar yang jelas. Dengan kesibukan yang tinggi, bisa jadi Mba Sekred hanya akan melihat sekilas naskahnya, lalu mengelompokkannya ke dalam tumpukan yang salah. Setelah lama menunggu giliran review, ternyata pada saat giliran dibaca, editor yang bertugas akan berteriak; "Hey, naskah ini bukan termasuk ke dalam bagianku!"
Huhuhu ... nyesek banget kan? Naskah kita yang sudah duduk manis mengantri ternyata salah jalur! Jangan salahkan siapapun kalau naskah kita harus mengantri di jalur yang benar dari awal lagi. Padahal, kalau ada surat pengantar seperti ini, mba Sekred bisa langsung memilahnya ke dalam kelompok yang tepat dari awal.
Bagaimana contoh surat pengantar ini? Saya ambil contoh surat yang saya tulis pada saat mengajukan naskah Dog's Love ke penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Tasikmalaya, 19 Agustus 2009
Kepada Yth.
Redaksi Fiksi
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jl. Palmerah Selatan
Jakarta 10270
Salam buku,
Berikut ini saya kirimkan sebuah naskah dengan harapan sesuai dengan visi-misi penerbit GPU sehingga dapat diterbitkan. Adapun rincian naskah tersebut adalah :
Judul : Dog’s Love
Genre : Teenlit Komedi
Target Pembaca : Remaja
Tebal Halaman : 126 Halaman A4, 1,5 spasi, Times New Roman.
Sinopsis : Terlampir
Keunggulan Naskah : Sampai saat ini cerita komedi masih tetap
disukai, dan tema yang saya ambil tentang seseorang yang bisa bicara bahasa binatang (anjing) belum pernah (sepengetahuan saya) menjadi tema sebuah cerita (novel). Diramu dengan gaya komedi, diharapkan novel ini dapat disukai oleh kalangan remaja.
Demikian disampaikan. Semoga naskah ini bisa menjadi kerjasama kedua saya (setelah ‘Ganteng is Dumb’) dengan Gramedia Pustaka Utama.
Terima kasih.
Salam,
ttd
Iwok Abqary
Simpel sekali, kan? Semoga membantu :)
Komentar
@Pelangi - sama-sama :)
aku suka semua posting di blog ini :)
Sangat bermanfaat.
terimakasih atas ilmunya
thx
Makasih pak ^^
Terimakasih
BTW, saya di Banjar kang, sering ke Tasik juga...siapa tahu bisa ketemu dan sharing, hehe
@chan-chan - dijilid bareng aja biar nggak tercecer ya :)
@rizki - contoh surat pernyataan nanti saya coba posting ya :)
@windy - silakan inbox di facebook saya aja ya, atau follow sayandi twitter @iwokabqary
@kriatiana - sama2. semoga membantu ya :)
@hellen - terima kasihnsudah mampir :)
@kharisma - waah di banjar? sok atuh kapan main ke Tasik? :D
terimakasih.
@Ervin - iya, dikirim dalam satu email saja. dilampirkannya? ada attachment di emailnya kan? :D
@nirmala - jangan lupa tulis sumbernya ya :)
@Eko - pada dasarnya kirim via pos maupun email, persyaratannya sama saja kok. cek postingan saya yang lain ya :)