Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Jejak Begadang 2013

Gambar
Ternyata 'hanya' 8 judul buku yang berhasil saya terbitkan tahun ini. Alhamdulillah ... bersyukur karena masih diberikan kepercayaan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa penerbit sepanjang tahun ini. ~ Serial S epatu Dahlan Kecil : Kisah bergambar tentang sosok Dahlan Iskan semasa kecil - Penerbit Nourabooks ~ Laguna : Novel roman saya yang pertama, yang alhamdulillah ternyata lolos sebagai finalis Lomba Novel Amore Gramedia Pustaka Utama . ~ Menggapai Rembulan : Novel anak inspiratif tentang perjuangan Rembulan untuk menggapai cita-cita. Kerjasama saya yang pertama dengan Rainbow Children Book / Nyonyo - Buku Anak ~ Kumpulan Cerita Seru Asmaul Husna : Proses panjang sebuah penulisan buku, karena naskah ini pertama kali ditulis tahun 2009! - Penerbit Mizan ~ Komik Seru Crazy Birds - Jagoan Angkasa : adaptasi dari permainan Crazy Birds. - Penerbit Darmizan. ~ Toilet I'm In Love : proyek antologi yang ditulis bareng teman-teman di Kelas Menulis Novel

[Kuliner] Pecel Oranye, Pecel Legenda

Gambar
Jl. Empang (Pasar Mambo) Tasikmalaya Buat orang Tasikmalaya, Pecel Oranye mungkin masih kalah pamor dengan deretan pecel di daerah kalektoran. Sebut saja pecel Bi Iyoy atau Bi Encar. Tapi, kalau menilik jauh ke belakang, Pecel Oranye tetaplah sebuah legenda yang belum tergantikan. Bagaimana tidak, Pecel Oranye sudah berdiri sejak tahun 1925! Sejak zaman Belanda masih berkuasa di bumi Indonesia, bro! Informasi inilah yang membuat saya dan beberapa teman dari Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya (KWKT) ternganga ganteng. 1925, zaman bapak saya aja belum lahir! Hiyaaa ... Tidak salah memang kalau jadwal KWKT minggu kemarin adalah menjajal lokasi pecel legendaris ini. Karena ternyata, sebagian besar anggota KWKT belum pernah nyicipin pecel yang satu ini. Termasuk saya!  Sebagai anggota komunitas yang ngakunya pencinta kuliner Tasik, kenyataan bahwa pecel ini sudah unjuk gigi sejak zaman penjajahan jelas sangat-sangat menohok. Hellow, where have we been?  Fyuh, maafkan kami (Eh, saya

Melarung Rindu di Laguna ~ review Linda Satibi

Gambar
Blurb: Keindahan Blue Lagoon Resort berhasil menyembuhkan luka hati Arneta  setelah putus dari Galang. Setidaknya itulah yang dirasakannya sampai kemunculan Mark, sang general manager baru. Ketenangan Arneta terusik karena sikap dingin cowok blasteran itu. Untuk pertama kalinya ada orang yang berani menegur keterlambatan Arneta, meremehkan kinerjanya, dan mempermalukannya di depan para staf. Kekesalan Arneta semakin menjadi karena statusnya sebagai anak pemilik Blue Lagoon Resort tidak bisa memuluskan rencananya untuk mendepak Mark. Perang dingin di antara mereka berujung pada sebuah pertaruhan terbesar dan ternekat yang pernah diajukan Arneta. Pertaruhan yang perlahan-lahan membuka sisi asli pribadi Mark. Pertaruhan yang membawa Arneta kembali bertemu Galang. Laguna biru kesayangannya tak lagi tenang. Luka hati Arneta yang lama terkubur kini terusik lagi dengan kehadiran Galang. Namun, ketika mantan kekasih yang sangat dicintainya itu melamarnya di tepi laguna, k

[Info] Project Buku Traveling - BFirst

Gambar
Buat yang hobi jalan-jalan dan nulis nih, ada info project penulisan buku traveling dari Penerbit B-First . Ayo pada ikutan! Kamu punya hobi traveling ? Suka menulis dan punya banyak ide kreatif?  Ayo bergabung dalam Proyek Buku Traveling B First kali ini …. Kalau kamu memenuhi syarat-syarat berikut: - Hobi traveling (dalam maupun luar negeri) - Suka menulis - Suka tantangan - Penuh ide kreatif Maka kamu memenuhi kriteria yang kami cari dalam tim! Lampirkan contoh tulisan traveling (dan alamat blog jika ada), beserta lamaran + CV ke project.bfirst@gmail.com , dengan subjek “Project Traveling” sebelum tanggal 7 Desember 2013 PS: untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa langsung menghubungi email yang tertera di atas. Salam Traveling! Sumber : http://bentangpustaka.com/project-buku-traveling-b-first/

Mangkunegaran Performing Art ~ Kearifan Budaya Lokal Yang Terjaga

Gambar
Saya sangat beruntung. Kedatangan saya ke Solo pada bulan Mei 2013 lalu ternyata bertepatan dengan adanya pagelaran Mangkunegaran Performing Art! Wuaah ... tentu saja ini pertunjukan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Sebagai agenda tahunan, Mangkunegaran Performing Art adalah pertunjukan langka dan hanya diselenggarakan setahun sekali saja. Kalau sekarang saya terlewat menyaksikan, berarti baru tahun depan saya bisa kembali. Terlalu lama, dan entah apakah tahun depan saya bisa kembali ke Solo atau tidak. Karena itu, dengan semangat saya bergegas ke Pura Mangkunegaran tepat setelah malam tiba. Solo adalah kota yang masih begitu kental dengan unsur tradisi dan budaya. Banyak warisan budaya masih bertahan dan mengakar kuat di dalam masyarakat. Banyak sekali bukti-bukti budaya dan tradisi yang masih mengukuhkan tentang hal itu. Pura Mangkunegaran salah satunya. Dan ke tempat itulah malam itu saya melangkah. Mangkunegaran Performing Art digelar langsung oleh keluarga kerajaan M

Berburu Batik di 'Kampung Batik Kauman'

Gambar
Tidak bisa dimungkiri kalau Solo sudah menjadi salah satu sentra industri batik di tanah air. Kota yang dikenal dengan wisata budaya Kesultanan Surakarta ini tidak lagi menjual keraton sebagai objek wisata utama, tetapi juga wisata belanja, khususnya kain batik. Untuk itu, masyarakat dan pemerintah kota Solo tampaknya sudah sangat siap karena industri batik begitu mudah dijumpai di kota ini. Tidak kurang dari Pasar Klewer, Kampung Laweyan, dan Kampung Kauman menjadi sentra industri batik yang sangat dikenal para pecinta batik. Berbekal sepeda pinjaman dari hotel dan sebuah peta Dalam kesempatan mengunjungi Solo, saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Solo adalah salah satu tempat yang sangat pas kalau ingin merasakan nuansa batik yang sangat kental. Berbekal sepeda pinjaman dari hotel, saya meluncur menuju jalan Slamet Riyadi untuk kemudian berbelok ke gang Kauman, sentra batik yang ingin sekali saya kunjungi. Gerbang masuk ke Gang Kauman (dok. pribadi) Ya, tidak p

[Segera Terbit] LAGUNA - GPU

Gambar
Segera Terbit 5 Desember 2013 Ini adalah novel roman dewasa pertama saya, setelah sebelumnya saya bergelut di buku-buku anak dan remaja. Naskah ini menjadi salah satu finalis Lomba Novel Amore 2012 yang diselenggarakan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU)

Dari Tango

Gambar
Thanks to you too, Tango :)

Menyambangi Sorake dan Fahombo #HandinHand #Day3

Gambar
Laporan Perjalanan sebelumnya bisa dibaca di sini Kisah hari #2 yang tersisa Setelah sempat kembali ke hotel untuk mandi dan berganti kostum, acara hari ke 2 ditutup dengan makan malam bersama di Kaliki Resto. Seperti halnya Kartika Grand Resto, tempat makan yang ini pun berada di tepi pantai. Jadi, sambil makan kita bisa mendengar deburan ombak dan menatap ... gelap! Udah malem sih, jadi pemandangan lautnya udah nggak kelihatan. Hehehe. Makan malam berlangsung meriah. Seafood segar jadi menu andalan yang membuat mata saya langsung kriyep-kriyep kesenengan. Saya suka! Saya suka! Ini benar-benar perbaikan gizi, dan istri saya pasti senang karena pulang dari Nias berat saya bakalan naik lagi. #Eh. *celingukan* Tidak hanya acara makan bersama malam itu, tetapi ada agenda berbagi cerita mengenai perjalanan kita selama dua hari itu, kesan-kesan mengikuti perjalanan Tim Tango dalam program Nias Hand in Hand. Karena saya paling tua (hiks), akhirnya saya ditodong untuk memberikan kes

Nias Trip, Tango #HandinHand [Masih] #Day2

Gambar
Laporan perjalanan sebelumnya bisa dibaca di sini dan sini . Perjalanan hari ke dua belum usai. Hari masih sangat siang. Matahari Nias masih bersinar terik saat kita meninggalkan rumah kepala desa dan seluruh masyarakat dusun 1-3 Banua Gea. Acara ‘Kamis Ceria bersama Tango dan OBI’ memang sudah usai, tapi perjalanan kita hari itu belum selesai. Masih ada lokasi yang akan kita tuju sesuai jadwal yang sudah di susun. Kita akan berkunjung ke rumah keluarga Oprianus Gea. Oprianus Gea mungkin bukan termasuk salah satu anak bergizi buruk di Nias. Tetapi, kondisi keluarganya tidak kalah memprihatinkan. Dari awal, kisah tentang keluarga ini sudah terbayang-bayang dalam benak saya, dan membuat saya harus mengelus dada. Sulit membayangkan kehidupan sebuah keluarga dengan 5 orang anak di tengah himpitan kemiskinan. Di mana sulitnya? Kondisi rumah mereka! Dipan ini digunakan seluruh anggota keluarga untuk tidur berdenpetan Oprianus beserta 4 kakak dan kedua orangtuanya harus tinggal di

Nias Trip, Wafer Tango #HandinHand ~ #Day2

Gambar
Laporan Perjalanan #Day1 bisa dibaca di sini . #Pesta Duren Malam itu saya tidur dengan saangat nyenyak. Pules banget sampe nggak sempat mimpi jadi Power Rangers (lah?). Mungkin karena kecapean dan kurang tidur hari sebelumnya, atau bisa jadi karena ngidam makan duren di Nias terlaksana? Howaa ... jadi inget malam sebelumnya, pulang dinner di Grand Kartika Restaurant, Rombongan Tango #NiasHandinHand sempat pesta duren di alun-alun. Kita memang datang ke Nias dalam waktu yang sangat tepat. Musim duren telah tiba! Duren bergelimpangan di mana-mana ... well, okay, ini emang lebay. Tapi suwer, itu duren bertumpuk-tumpuk banget di sepanjang jalan. Karena mba Yuna (PR Manager Tango) lagi senang hatinya melihat anak-anak manis seperti kita (hoek!), akhirnya kita digiring untuk nongkrong-nongkrong di sekitar alun-alun. Dibeliin duren! Horeee .... tentu kesempatan ini tidak boleh disia-siakan begitu saja. Seluruh rombongan tanpa malu-malu dan ragu langsung merubung si Abang duren. 5r